Sebabkan Luka Psikologis, Tes Usap Anal Covid-19 di China Dikritik Pemerintah Jepang

- 1 Maret 2021, 19:23 WIB
Sebabkan Luka Psikologis, Tes Usap Anal Covid-19 di Cina Dikritik Pemerintah Jepang./*
Sebabkan Luka Psikologis, Tes Usap Anal Covid-19 di Cina Dikritik Pemerintah Jepang./* /Foto: Pixabay /PIRO4D/

MANTRA SUKABUMI - Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, diperlukan suatu prosedur pengetesan untuk mengetahui apakah seseorang tertular Covid atau tidak.

Ada beragam jenis tes yang dapat digunakan untuk mengetahui persebaran Covid-19 dalam suatu wilayah tertentu.

Di Indonesia, jenis tes yang lumrah digunakan adalah RT-PCR atau Tes Swab, Swab Antigen, CLIA, dan Rapid Test Antibody.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Kabar Gembira, Jakarta dan Jatim Keluar dari Zona Merah Covid-19

Sementara itu, di China, ada jenis tes yang pada gilirannya memancing protes dari negara-negara lain, yaitu tes usap anal.

Dikutip mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Senin, 1 Maret 2021, pemerintah Jepang melayangkan permintaan kepada Beijing untuk menghentikan tes usap anal kepada warga Jepang.

Pemerintah Jepang meminta hal tersebut karena tes usap anal yang dianggap dapat menyebabkan luka psikologis pada orang yang diambil sampelnya.

"Beberapa orang Jepang melaporkan ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap anal, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato pada hari Senin, tanggal 1 Maret 2021.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x