Mantan Parlemen dan Aktivis Pro Demokrasi Hong Kong Pindah ke Australia untuk Lawan Partai Komunis China

- 10 Maret 2021, 15:16 WIB
Ilustrasi para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong.
Ilustrasi para aktivis pro-demokrasi di Hong Kong. /PIXABAY/

"Dia akan mampu berkontribusi banyak dalam pekerjaan melobi, terutama karena Australia telah menjadi medan perang utama melawan (Partai Komunis China)," kata Poon kepada Reuters.

Polisi Hong Kong memerintahkan HSBC untuk membekukan rekening bank Hui pada Desember setelah dia mengatakan akan pergi ke pengasingan di Inggris untuk melanjutkan kegiatan pro-demokrasi.

Pengacara Australia yang berbasis di Hong Kong Antony Dapiran mengatakan kepindahan Hui ke Australia akan disambut oleh para pembangkang Hong Kong dan dikutuk oleh Beijing.

Baca Juga: Sebanyak 800 Anggota Polres Sukabumi Divaksin, Waka Polres: Vaksinasi Covid-19 ini Serentak

Baca Juga: Presiden Jokowi Dampingi Gatotkaca di Vaksin Covid-19 dalam Kunjungannya ke Yogyakarta

Dapiran, yang tidak mewakili Hui, mengatakan bahwa aktivis tersebut menghadapi beberapa dakwaan di Hong Kong dan sedang diselidiki berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing di wilayah administrasi khusus sebagai tanggapan atas unjuk rasa besar-besaran dan terkadang disertai kekerasan pada tahun 2019.

"Jadi dari sudut pandang Beijing, dia adalah buronan hukum seperti yang mereka lihat dan mereka akan melihat Australia tidak hanya mencampuri urusan dalam negeri China dan Hong Kong tetapi juga menyembunyikan seorang buronan dari hukum," kata Dapiran.***

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah