Sorot Janji Kampanye Biden Terhadap Muslim AS, Konjen RI di New York: Ternyata Langsung Dilaksanakan

- 10 April 2021, 22:05 WIB
Sorot Janji Kampanye Biden Terhadap Muslim AS, Konjen RI di New York: Ternyata Langsung Dilaksanakan
Sorot Janji Kampanye Biden Terhadap Muslim AS, Konjen RI di New York: Ternyata Langsung Dilaksanakan /Rianti S/ REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo

MANTRA SUKABUMI - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah membuktikan janjinya saat kampanye pencalonannya sebagai presiden, janji tersebut terkait kebijakan terhadap Muslim dan Islam di AS.

Janji kampanye Biden untuk komunitas Muslim di AS antara lain, melindungi hak sipil dan hak konstitusional, menghormati keragaman dan komunitas Muslim Amerika, memastikan pelayanan kesehatan yang memadai, serta menciptakan lingkungan yang kondusif dan inklusif, serta membuat komunitas Muslim di Amerika lebih aman.

“Kemudian janji Biden untuk menempatkan tokoh dan cendekiawan Muslim Amerika dalam berbagai posisi strategis di pemerintahan. Janji-janji ini ternyata langsung dilaksanakan pada saat Biden memasuki masa 100 hari pemerintahannya pada 20 April mendatang,” kata Konsul Jenderal (Konjen) RI di New York Arifi Saiman.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Waspada, Mie Instan Ternyata jika Dikonsumsi secara Rutin Dapat Timbulkan Kanker

Dilansir mantrasukabumi.com dari ANTARA pada Sabtu, 10 April 2021, hal tersebut disampaikan Arifi Saiman dalam seminar tentang arah kebijakan Presiden AS Joe Biden terkait Muslim dan dunia Islam, yang berlangsung virtual, Jumat malam, 9 April 2021.

Selain itu, sikap Biden terkait Muslim dan Islam juga tercermin melalui kebijakan luar negerinya, antara lain dengan mencabut larangan masuk ke AS bagi warga sejumlah negara, termasuk dari sejumlah negara Muslim.

Arifi berpendapat, mencabut Muslim travel ban pada hari pertama Biden menjabat sebagai presiden adalah wujud komitmen atas janji kampanye Biden-Harris.

“Meskipun kebijakan pencabutan travel ban ini tidak mutlak ditujukan ke negara-negara Muslim semata, tetapi tindakan pemerintahan Biden-Harris tersebut mengirim sinyal yang jelas kepada Muslim Amerika dan dunia Islam bahwa pendekatan Biden berbeda dengan (mantan presiden AS Donald) Trump,” kata Arifi.

Baca Juga: Akui Banyak Kebohongan Jokowi yang Diumbar Netizen, Amien Rais: Sebetulnya Saya Kasihan Sama Anda

Baca Juga: Tanda Orang Meninggal dalam Keadaan Khusnul Khotimah, Salah Satunya karena Sakit Perut

Namun, meskipun telah memenuhi beberapa prioritas selama 100 hari pemerintahannya seperti pencabutan larangan perjalanan dan mewujudkan pemerintahan yang diwakili berbagai komunitas di AS, Biden masih memiliki sejumlah “pekerjaan rumah” yang perlu diselesaikan.

“Ia masih harus menangani rasisme sistemik di institusi-institusi AS dan kembali ke kesepakatan nuklir dengan Iran,” tutur Arifi.

Joe Biden dan Kamala Harris resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat pada Rabu, 20 Januari 2021.

Biden sebelumnya menjadi Wakil Presiden AS era Barack Obama, disumpah sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan petahana, Presiden Donald Trump, dalam pemilihan umum pada November 2020 lalu.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x