Selama bertahun-tahun, kelas pekerja Amerika Serikat sering dipaksa bekerja hingga 16 jam sehari dalam kondisi yang tidak aman.
Kemudian, pada bulan Oktober 1884, Federasi Serikat Buruh dan Perdagangan Terorganisir Amerika Serikat dan Kanada memutuskan bahwa 1 Mei 1886, akan menandai hari pertama dimana hari kerja delapan jam akan diberlakukan.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Membunuh Cicak Adalah Bagian dari Sunnah, Berikut Penjelasannya
Ketika hari itu tiba, antara 300.000 hingga 500.000 pekerja AS melakukan pemogokan di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.
Chicago, yang merupakan pusat perjuangan, menyaksikan sekitar 40.000 orang melakukan protes dan pemogokan.
Hingga 3 Mei, pemogokan itu terkoordinasi dengan baik dan sebagian besar tanpa kekerasan.
Tetapi menjelang akhir hari kerja, para pekerja yang mogok di Chicago berusaha untuk menghadapi pemecah serangan di Perusahaan Mesin Panen McCormick.
Kontingen besar polisi melindungi para pemecah pemogok, dan petugas menembaki para pekerja yang mogok, menewaskan sedikitnya dua orang.
Saat polisi berusaha membubarkan para pengunjuk rasa pada 4 Mei di Chicago's Haymarket Square, sebuah bom dilemparkan ke arah mereka, menewaskan tujuh petugas dan setidaknya empat warga sipil.
Baca Juga: 7 Makanan Dianjurkan Dikonsumsi saat Ibadah Puasa, Salah Satunya Buah Delima