Pejabat Senior Hamas Prediksi akan Ada Gencatan Senjata Segera tetapi Pertempuran Israel Gaza Terus Berlanjut

- 20 Mei 2021, 10:08 WIB
Militan Hamas Palestina.
Militan Hamas Palestina. /REUTERS/Mohammed Salem

MANTRA SUKABUMI - Seorang pejabat senior Hamas memperkirakan gencatan senjata akan terjadi dalam beberapa hari, bahkan ketika gerilyawan Israel dan Gaza melanjutkan serangan lintas batas mereka hingga hari ke 11 pada hari Kamis 20 Mei, dengan pesawat tempur Israel melakukan serangan udara baru dan Palestina menembakkan lebih banyak roket.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengupayakan "penurunan ketegangan" pada hari Rabu di jalan menuju gencatan senjata.

Seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya telah menyetujui gencatan senjata setelah bantuan dari mediator tetapi rincian itu masih dirundingkan secara rahasia.

Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay

Baca Juga: Ari Lasso Sarankan Deddy Corbuzier Pindah dari Bumi, Usai Undang Pimpinan Sunda Empire

"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," kata pejabat politik Hamas, Moussa Abu Marzouk, kepada TV al-Mayadeen Lebanon, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA pada 20 Mei 2021.

"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan berdasarkan kesepakatan bersama."

Televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar melaporkan utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, bertemu dengan kepala Hamas Ismail Haniyeh di Qatar.

Tapi pertempuran berlanjut dengan Israel dan militan Islam menyuarakan pembangkangan.
Israel melakukan lebih dari selusin serangan udara di Gaza setelah tengah malam, termasuk dua yang menghancurkan dua rumah di selatan daerah kantong itu. Petugas medis mengatakan empat orang terluka dalam serangan udara di kota Khan Younis di Gaza selatan.

Militer Israel mengatakan Rabu malam bahwa mereka telah menargetkan apa yang dikatakannya sebagai "situs peluncuran roket multi-barel dan kompleks pertahanan udara" milik Hamas.

Baca Juga: Sering Minum Air Es Ternyata Bahaya bagi Kesehatan dan Sebabkan Sakit Kepala hingga Perlambat Denyut Jantung

Kamis pagi, sirene roket meraung di kota Beersheba di Israel selatan dan di daerah-daerah yang berbatasan dengan Gaza. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan.

Sejak pertempuran dimulai pada 10 Mei, pejabat kesehatan Palestina mengatakan 228 orang telah tewas dalam pemboman udara yang memperburuk situasi kemanusiaan Gaza yang sudah mengerikan.

Otoritas Israel menyebutkan korban tewas hingga saat ini pada 12 di Israel, di mana serangan roket berulang kali telah menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.

BIDEN MENCARI "PENGHAPUSAN SIGNIFIKAN"

Netanyahu telah berulang kali memuji apa yang dia gambarkan sebagai dukungan dari AS, sekutu utama Israel, untuk hak membela diri dalam memerangi serangan dari Gaza, rumah bagi 2 juta warga Palestina.

Tetapi Biden memberi tahu pemimpin Israel melalui panggilan telepon bahwa sudah waktunya untuk menurunkan intensitas konflik.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Perpanjang Bansos BST Rp300 Ribu hingga Juni 2021, Segera Cek Nama Anda

"Presiden menyampaikan kepada perdana menteri bahwa ia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan.

Washington dan beberapa ibu kota Timur Tengah telah mengupayakan diakhirinya kekerasan melalui diplomasi. Sidang Umum PBB yang beranggotakan 193 orang akan bertemu pada konflik Kamis dengan partisipasi beberapa menteri luar negeri tetapi diperkirakan tidak akan mengambil tindakan.

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah