Perketat Penanganan Virus Corona, Arab Saudi Tetapkan Makkah dan Madinah untuk Lockdown

- 4 April 2020, 16:54 WIB
Foto Masjidil Harom Makkah
Foto Masjidil Harom Makkah /Pikiran Rakyat/.*/Pikiran Rakyat

MANTRA SUKABUMI - Wabah pandemi covid-19 nampaknya belum menunjukan tanda-tanda berakhir. Korban terinfeksi bahkan yang meninggal di dunia mengalami peningkatan jumlah.

Termasuk Arab Saudi yang identik memilki kota suci Makkah dan Madinah

Data menyebutkan jumlah terinfeksi virus corona di Arab Saudi sebanyak 1.885 orang, 

Karena itu untuk mengatasi dan menjaga kota suci, Pemerintah Arab Saudi memberlakukan kebijakan lockdwon,  pada Kamis, 3 Maret 2020 kemarin.

Baca Juga: Raffi Ahmad Beli Bilik Disinfektan dalam Upaya Pencegahan COVID-19

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, pemerintah menetapkan lockdown bagi kota suci Makkah dan Mandinah guna memperketat upaya penanganan virus corona di wilayah kerajaan itu.

Sebelumnya, wilayah Mekkah dan Madinah hanya diberlakukan jam malam pukul 15.00 hingga 06.00, untuk menutup tempat ibadah sementara waktu untuk menekan angka penyebaran akibat virus corona.

Baca Juga: BMKG: Fenomena Supermoon Terbesar Tahun 2020 Terjadi 5 Hari Lagi

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kantor Berita Antara, Kementerian Dalam Negeri menyebut, kebijakan ini terdapat beberapa pengeculian, antara lain bagi pekerja di sektor penting saat ini dan warga yang membeli makanan serta mengakses layanan kesehatan.

Bahkan, mobil di kedua kota itu hanya diperbolehkan mengangkut satu orang saja, sebagaimana kebijakan yang telah diberlakukan kementerian agar penularan virus corona bisa dicegah.

Namun, sebelumnya Arab Saudi telah mengambil langkah yang drastis dalam menangani pandemi Covid-19 di wilayahnya, yaitu dengan menghentikan penerbangan internasional, menutup tempat-tempat umum, dan menangguhkan kegiatan umrah yang biasanya berlangsung sepanjang tahun.

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi pada Selasa, 31 Maret 2020, juga meminta umat Muslim untuk menunda rencana beribadah haji hingga ada kejelasan mengenai akhir pandemi ini.

Baca Juga: Peneliti UI: Disiplin Menjalankan Physical Distancing, Skenario Covid-19 Berakhir 16 April

Lebih lanjut, pembatasan pergerakan di Riyadh dan Jeddah juga diperketat dengan peraturan jam malam lama yang diterapkan.

Sementara itu, provinsi Qatif di mana kasus corona pertama Arab Saudi muncul bulan lalu pada peziarah yang baru kembali dari Iran, telah berada di bawah kebijakan karantina wilayah hampir selama empat pekan.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 1.700 kasus terkonfirmasi positif corona di seluruh Arab Saudi dengan 16 kasus berujung kematian dan angka itu adalah yang tertinggi di antara enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk.

Baca Juga: Kemenag : Tunda atau Jadwal Ulang Akad Nikah Selama Darurat Virus Corona

Walaupun begitu, pejabat urusan kesehatan negara itu menyebut bahwa pengalaman melawan wabah MERS, membantu mereka menyiapkan Arab Saudi untuk melawan wabah baru ini.

Dilansir laman Independent World Meters, jumlah terinfeksi virus corona di dunia mencapai angka satu juga lebih dengan menelan angka kematian sebanyak 53.241 orang.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x