Baca Juga: Tragis, Usai Minta APD ke PM Ingris, Dokter Muslim di Inggris Meninggal akibat COVID-19
Salah satu kanal Youtube, Quran Video's telah mengunggahnya dengan judul 'Muslim Praying in New York Streets' pada 5 Februari 2017 lalu.
Kejadian yang terjadi pada 2 Februari 2017 lalu itu, terjadi aksi dimana setidaknya 7.000 orang Yaman-Amerika, umat Muslim dan pendukung lainnya yang secara damai berdemonstrasi di Brooklyn Borough Hall.
Mereka memprotes 'larangan Muslim' Trump dan berdiri dengan warga Yaman-Amerika New Yorker yang anggota keluarganya terdampar di luar negeri.
Baca Juga: Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutup Akses Jalan di Desa Sirnarasa Cikakak
Sebelumnya, pada 27 Januari 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat mengeluarkan perintah eksekutif, yang melarang masuk sementara para pengungsi dan pendatang dari 7 negara yang mayoritas penduduknya muslim.
Kebijakan tersebut diberikan judul 'Melindungi Bangsa dari Penyusupan Teroris Asing keAmerika Serikat'.
Ketujuh negara yang dilarang masuk yakni, Suriah, Irak, Iran, Sudan, Libya, Somalia dan Yaman.
Sehingga kabar mengenai umat muslim yang berbondong-bondong melaksanakan salat Magrib di tengah pandemi COVID-19 diAmerika Serikat adalah kabar bohong atau hoaks.
Hingga berita ini diturunkan, telah banyak netizen yang membagikan kabar hoaks yang diunggah oleh Hafiz.