Cek Fakta: Umat Islam Tumpah Ruah Hingga Jalan Raya Laksanakan Shalat Maghrib di AS

- 11 April 2020, 12:50 WIB
Unggahan video klaim Umat Muslim lakukan salat Magrib berjamaah di jalan raya di tengan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat /Tangkap gambar, via Turn Back Hoax
Unggahan video klaim Umat Muslim lakukan salat Magrib berjamaah di jalan raya di tengan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat /Tangkap gambar, via Turn Back Hoax /.*(Pikiran Rakyat)

MANTRA SUKABUMI - Viral sebuah video umat Islam sedang laksanakan shalat Maghrib berjamaah memenuhi jalan raya di Amerika Serikat.

Video tersebut telah beredar d media sosial disaat Amerika sedang pandemi virus corona yang bikin pemerintah AS kelimpungan.

Para pengguna internet atau nitezen berbeda persepsi dalam menyikapi video tersebut. Dan kebenarannya pun masih menjadi perdebatan.

Baca Juga: Miris, Imbas Corona Pasutri Asal Cisolok Kehilangan Penghasilan, Dapat Makan dari Tetangga

Namun, setelah cek kebenarannya melalui laman resminya, Turn back Hoax menyatakan bahwa informasi dari video tersebut adalah salah atau hoaks.

Sebelumnya, Jumat, (10/4/2020), akun Facebook Hafiz Okta Sanjaya, unggah sebuah video di mana tampak banyak orang muslim di Amerika Serikat yang sedang melaksanakan salat berjamaah di sekitar jalan raya.

Dikutip mantrasukabumi.com dari  Pikiran-Rakyat.com. Dalam informasi yang ditulis pada unggahan tersebut menyatakan bahwa kondisi tersebut terjadi di Amerika Serikat ketika umat muslim melaksanakan salat Magrib.

Baca Juga: Satu Korban Tenggelam di Laut Palabuhanratu Ditemukan

"SITUASI & KONDISI (Sikon) tadi malem di Amerika Serikat. Saat Tiba Masuk Sholat Magrib Masyarakat Kaum Muslim berbondong bondong Menunaikan Sholat berjama'ah di Mesjid sampai Tumpah Ruah di Jalan Raya," tulis akun Facebook Hafiz Okta Sanjaya, dikutip Pikiran-Rakyat.com.

Ia juga mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Amerika, pemerintah setempat memberikan kesempatan pada umat Islam untuk beribadan secaa terbuka dan memperbolehkan suara dari volume masjid di besarkan.

"Tumben... Sebelum COVID-19 datang di Amerika , Suara Volume Mesjid tidak di bolehkan Keluar," lanjutnya.

Baca Juga: Hadir Teknologi Baru, 5G Massages Gantikan Layanan Pesan Singkat (SMS)

Klaim yang mengatakan bahwa virus tersebut merupakan umat muslim yang diizinkan melaksankan ibadah di ruang terbuka saat pandemi COVID-19 terjadi di Amerika Serikatadalah hoaks.

Fakta yang sebenarnya terjadi adalah video tersebut telah ada sejak Februari 2017 silam dan tidak terkait dengan adanya pandemi COVID-19.

Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Turn Back Hoax, rekaman video tersebut diambil ketika sebagian peserta aksi damai yang memprotes Donald Trump atas larangannya.

Baca Juga: Viral Lagu CORONA Ciptaan Bimbo, Disebut Karya 30 Tahun Lalu Kini Terbukti, Simak Faktanya

Aksi tersebut mengecam tindakan PresidenAmerika Serikat, Donald Trump yang melarang masuk untuk sementara para pengungsi dan pendatang dari tujuh negara dengan mayoritas penduduknya yang muslim.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Cek Fakta : Beredar Kabar Umat Muslim Tumpah Ruah Tunaikan Salat Maghrib Berjamaah di AS

Video tersebut diambil pada 2 Februari 2017 silam, dimana sebagian umat muslim yang ikut dalam aksi menunaikan salat magrib bersama.

Baca Juga: Tragis, Usai Minta APD ke PM Ingris, Dokter Muslim di Inggris Meninggal akibat COVID-19

Salah satu kanal Youtube, Quran Video's telah mengunggahnya dengan judul 'Muslim Praying in New York Streets' pada 5 Februari 2017 lalu.

Kejadian yang terjadi pada 2 Februari 2017 lalu itu, terjadi aksi dimana setidaknya 7.000 orang Yaman-Amerika, umat Muslim dan pendukung lainnya yang secara damai berdemonstrasi di Brooklyn Borough Hall.

Mereka memprotes 'larangan Muslim' Trump dan berdiri dengan warga Yaman-Amerika New Yorker yang anggota keluarganya terdampar di luar negeri.

Baca Juga: Tebing Setinggi 10 Meter Longsor Tutup Akses Jalan di Desa Sirnarasa Cikakak

Sebelumnya, pada 27 Januari 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat mengeluarkan perintah eksekutif, yang melarang masuk sementara para pengungsi dan pendatang dari 7 negara yang mayoritas penduduknya muslim.

Kebijakan tersebut diberikan judul 'Melindungi Bangsa dari Penyusupan Teroris Asing keAmerika Serikat'.

Ketujuh negara yang dilarang masuk yakni, Suriah, Irak, Iran, Sudan, Libya, Somalia dan Yaman.

Sehingga kabar mengenai umat muslim yang berbondong-bondong melaksanakan salat Magrib di tengah pandemi COVID-19 diAmerika Serikat adalah kabar bohong atau hoaks.

Hingga berita ini diturunkan, telah banyak netizen yang membagikan kabar hoaks yang diunggah oleh Hafiz.

Setidaknya sudah lebih dari 2.000 orang pengguna Facebook yang telah membagikan unggahan tersebut.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah