Baca Juga: Bosan Ramadan #dirumahaja saat Corona, Ini Tips dari Putri Nelayan Palabuhanratu 2020
Artikel ini telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.com dengan judul "Ilmuwan Prediksi Pandemi Ganas akan Sering Muncul jika Eksploitasi Alam Tak Berhenti"
Sekali lagi mereka menegaskan bahwa COVID-19 hanyalah awal.
"Meskipun penyakit dari hewan telah menewaskan sekitar 700 ribu orang tiap tahun, potensi atas pandemi masa depan sangat besar," tegas para ilmuwan.
Sebagian besar hewan membawa virus yang tidak membuat mereka sakit, namun pandemi disebabkan meningkatnya jumlah interaksi langsung dengan hewan tersebut.
Sebagai solusinya, para pakar ini menyodorkan sebuah konsep bernama 'transformative change'.
"Fundamental, reorganisasi sistem secara keseluruhan mulai dari teknologi, ekonomi, dan faktor sosial, termasuk paradigma, tujuan, dan nilai, mengutamakan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai sektor," jelas mereka.
Baca Juga: Simak, Lima Adab saat Puasa Ramadan Menurut Izzuddin bin Abdis Salam
"Sebanyak 1,7 juta jenis virus yang belum teridentifikasi dan mampu menular pada manusia diyakini hidup di dalam mamalia dan burung air.
"Salah satunya akan menjadi 'penyakit X' selanjutnya," kata pakar keanekaragaman hayati.**