Arkeolog Temukan Fosil Tengkorak Wanita Berusia 1.500 Tahun di Mongolia, Mulan Dunia Nyata

- 13 Mei 2020, 17:00 WIB
ARKEOLOG menemukan fosil tengkorak sepasang kerangka berusia 1.500 tahun di Mongolia yang mungkin berasal dari legenda pejuang Tiongkok, balada Mulan.*
ARKEOLOG menemukan fosil tengkorak sepasang kerangka berusia 1.500 tahun di Mongolia yang mungkin berasal dari legenda pejuang Tiongkok, balada Mulan.* /Kolase foto fosil kerangka dan legenda Mulan dalam film Disney 1998/

MANTRA SUKABUMI – Anda tahu legenda balada Mulan, pernah menonton film serial animasi versi Tingkok-nya? Ya Mulan adalah sosok legendaris dalam sejarah Tiongkok.

Mulan merupakan seorang prajurit Tiongkok legendaris pada periode dinasti Utara dan Selatan dari sejarah Tiongkok.

Belum lama ini, dalam sebuah penelitian di Mongolia, para arkeolog menemukan sebuah fosil berupa tengkorak sepasang kerangka yang diperkirakan berusia 1.500 tahun.

Para arkeolog memperkirakan bahwa fosil sepasang kerangka tersebut berasal dari legenda pejuang Tiongkok, balada Mulan.

Baca Juga: Pakar Hukum Sebut Joko Widodo Membangkang Putusan MA Usai Naikan Kembali Iuran BPJS Kesehatan

Dilansir dari Daily Mail, fosil diketahui merupakan dua wanita yang hidup selama zaman Xianbei, Tiongkok dan diyakini pernah menjadi pejuang atau ksatria.

Tanda-tanda besar pada kedua kerangka menunjukkan keterampilan memanah dan menunggang kuda selama masa wilayah itu penuh dengan konflik.

Meskipun fosil tidak mengungkapkan nama 'Hua Mulan', tetapi hasil penelitian menunjukkan mereka berada di abad keempat atau kelima yang merupakan periode waktu yang sama di mana legenda balada Mulan muncul.

Berdasarkan laporan LiveScience, fosil kerangka itu ditemukan selama penggalian makam di situs arkeologi Airagiin Gozgor, di provinsi Orkhon, Mongolia utara.

Baca Juga: Ditengah Konflik Sengketa Perairan, Kapal Tiongkok Keruk Sumber Daya Alam di Laut China Selatan

Para peneliti di California State University, Los Angeles menemukan sisa-sisa dari 29 makam di daerah itu dan mereka mempelajari fosil dari efek berkuda yang berkepanjangan, memanah dan trauma pada tulang.

Menurut cerita balada Mulan, setiap keluarga di wilayah itu dipaksa untuk mengirim satu orang dari keluarga untuk bergabung ke militer, karena daerah itu penuh dengan konflik.

Berdasarkan legenda yang diapdopsi Disney tahun 1998, Mulan menggantikan posisi ayahnya yang tua dan sakit untuk bergabung dengan militer.

Baca Juga: Donald Trump Desak Negara Bagian Buka Lockdown, Bekerja dan Buka Perekonomian

Meskipun ceritanya telah berubah selama bertahun-tahun, Mulan dikatakan telah mencapai kesuksesan di medan perang dan menjadi pemimpin militer.

Christine Lee dan Yahaira Gonzalez selaku ahli bioarkeologi di California State University, memimpin penggalian di daerah itu selama bertahun-tahun dan telah menemukan tiga kelompok di dalam situs makam.

Kelompok-kelompok itu terdiri dari Xiongnu yang mendominasi wilayah 2.200 tahun yang lalu. Xianbei, yang memindahkan Xiongnu sekitar 1.850 tahun yang lalu.

Baca Juga: Planet Mars Terbukti Aktif Secara Vulkanik dan Geologis, Ilmuan: Mars Bukan Planet Mati

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Mulan di Dunia Nyata, Tengkorak Tentara Wanita Berusia 1.500 Tahun Ditemukan di Mongolia."

Serta orang-orang Turki, yang berturut-turut menduduki stepa Mongolia sekitar 1.470 tahun yang lalu.

Tanda-tanda pada tiga kerangka Xiongnu berjenis kelamin perempuan menunjukkan bahwa mereka mungkin sesekali berlatih memanah atau menunggang kuda, sedangkan orang Turki mereka hanya menunggang kuda di jalan.

Namun, dua dari tiga kelompok Xianbei terlihat menonjol sebagai pembalap berpengalaman dan mungkin pejuang yang terampil.

"Di negara tetangga Tiongkok pada waktu itu, wanita dikucilkan," kata Christine Lee.

Baca Juga: Tulang Kuno Ditemukan di Gua Bulgaria, Bukti Awal Munculnya Spesies Manusia di Eropa

"Wanita yang ideal itu tidak berdaya dan hanya patuh, sementara wanita yang berada di utara (di Mongolia), tidak," tambahnya.

Dia juga mengatakan wanita di Mongolia melakukan apa yang laki-laki kerjakan.

Lee dan Gonzalez belum mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal peer-review.

Timnya telah merencanakan untuk mempresentasikan hasil temuan mereka pada pertemuan American Association of Physical Anthropologists, tetapi dibatalkan karena pandemi virus corona. (Julkifli Sinuhaji)**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah