Namun Harkin mengatakan sampel hidung dari pasien kembali negatif untuk COVID-19.
Gejala-gejala pasien dengan cepat membaik setelah dia diberi beberapa antibiotik dan perawatan standar lain untuk infeksi paru-paru. Tetapi pada hari kelima kondisi pasien memburuk lagi.
Obat diberikan, tanpa perbaikan klinis. Pemindaian paru-paru pria itu menunjukkan tanda peradangan seperti halo di paru-paru kanan, yang menurut ahli radiologi bisa jadi infeksi jamur.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Sebut Tonton Konser Sambil Berdonasi Melebihi Pahala Puasa, Benarkah? Ini Faktanya
"(Peradangan) itu tidak khas dari temuan CT yang dilaporkan sebelumnya untuk COVID-19," kata surat kabar itu.
Namun, tim mencurigai bahwa pasien tersebut mungkin menderita COVID-19 dan lelaki itu dites untuk virus corona lagi pada hari ketujuh. Tes-tes ini juga mengembalikan hasil negatif.
Tim Gunung Sinai memutuskan untuk mendapatkan sampel menggunakan metode yang dikenal sebagai bronchoalveolar lavage (BAL).
BAL melibatkan memasukkan tabung ke paru-paru pasien untuk mengekstraksi cairan dan jaringan.
Baca Juga: Tiongkok Kuasai Pabrik Perlengkapan Medis, AS Khawatir Ada Upaya Penimbunan untuk 'Peras Dunia'
Hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan memakan waktu dan tidak sedikit, dan tidak banyak digunakan di Amerika Serikat.