Beri Penghormatan Terakhir George Floyd, Ribuan Pelayat Penuhi Jalanan saat Dibawa ke Gereja

- 9 Juni 2020, 15:19 WIB
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial.
Poster mengenang sosok George Floyd yang beredar di media sosial. /Twitter @BlackLivesUU

Baca Juga: Cara Mudah Gunakan WhatsApp Web, Berikut Langkah-langkahnya

“Saya ingin pembunuhan polisi dihentikan. Saya ingin mereka mereformasi proses untuk mencapai keadilan, dan menghentikan pembunuhan,” ujarnya.

Publik mengetahui kematian Floyd, dua minggu dari kematiannya setelah ditangkap.

Dan ketika seorang perwira polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit, Floyd (46) yang tak bersenjata dan terborgol, berbaring telungkup di jalan Minneapolis, terengah-engah mencari udara dan mengerang minta tolong, sebelum terdiam.

Kasus ini mengingatkan pada pembunuhan orang Amerika Afrika pada tahun 2014, Eric Garner, yang meninggal setelah ditempatkan oleh polisi dalam sebuah chokehold saat ditahan di New York City.

Baca Juga: Penerapan AKB di Jawa Barat, Gubernur Sebut Disiplin Adalah Kunci Kendalikan Covid-19

Kata-kata sekarat dari kedua pria itu, "Aku tidak bisa bernafas," telah menjadi seruan di tengah derasnya kemarahan global, menarik ribuan orang ke jalan-jalan meskipun ada bahaya kesehatan dari pandemi coronavirus.

Demonstrasi berlangsung hingga minggu ketiga pada hari Senin.

“Meskipun risiko untuk datang ke sini, saya pikir itu adalah pengalaman yang sangat positif. Anda mendengar ceritanya, Anda merasakan energinya, ”Benedict Chiu (24) mengatakan kepada Reuters di sebuah upacara peringatan di luar ruangan di Los Angeles.

"Aku di sini untuk memprotes penganiayaan terhadap tubuh hitam kita. Itu tidak akan berhenti kecuali kita terus memprotes, ”kata Erica Corley (34) satu dari ratusan yang menghadiri pertemuan di pinggiran Washington di Silver Spring, Maryland.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah