Laporan itu juga memperingatkan perlombaan senjata di luar angkasa.
Sejak 2017, AS secara khusus menyatakan ruang untuk menjadi domain perang atau area untuk operasi militer ofensif dan defensif, dan Perancis, India dan Jepang telah mengikuti pimpinan Amerika dengan mengumumkan unit ruang militer yang didedikasikan.
Baca Juga: Peneliti Klaim Temukan UFO di Foto NASA, Bukti Bahwa Alien Tonton dan Rekam Manusia di Luar Angkasa
Zhou Chenming, seorang pakar militer yang berbasis di Beijing, mengatakan perubahan dalam pembangunan militer dunia mengakibatkan keseimbangan yang semakin berbahaya antara perang dan perdamaian.
"Banyak negara sekarang mengembangkan sistem anti-rudal mereka sendiri yang melindungi negara-negara dari serangan hulu ledak nuklir, tetapi begitu sistem itu dikembangkan, itu akan mengarah pada petualangan militer-beberapa negara mungkin mengambil inisiatif untuk menyerang negara lain - dan membuat dunia lebih berbahaya," tutur Zhou kepada South China Morning Post.** (Puji Fauziah/ Pikiranrakyat-bekasi.com)