Tanggapi Isu Kiamat 21 Juni 2020, Astronom Arab Berpesan Masyarakat Lebih 'Hati-hati'

- 21 Juni 2020, 05:30 WIB
ILUSTRASI gerhana matahari cincin.*
ILUSTRASI gerhana matahari cincin.* /Pixabay//Pixabay

Menanggapi hal ini, Hasan Al Hariri, CEO dari Grup Astronomi Dubai, telah memberikan komentarnya.

Ia mengaku tak setuju dengan teori kiamat tentang kalender Maya dan kehancuran dunia yang diprediksi bersamaan dengan gerhana matahari 21 Juni 2020 mendatang.

Menyingkirkan semua ketakutan seputar prediksi itu, ia kemudian memberikan pernyataannya.

Ia mengatakan bahwa pengetahuan sains itu perlu dipahami agar orang lebih bersyukur dan justru menjadikan fenomena alam sebagai sesuatu yang bisa dinikmati.

Baca Juga: Humor Gus Dur 'Tiga Polisi Jujur' Berujung Penangkapan Polisi

“Sains itu elegan dan indah, tetapi itu membutuhkan upaya untuk memahami. Ini adalah kesempatan emas untuk memberi orang pelajaran," ujarnya dilansir dari situs Gulf News. 

Dia mengatakan teori 21 Juni 2020 yang akan menjadi akhir dunia itu adalah sangat tidak ilmiah dan tidak logis.

"Setiap orang dengan temperamen ilmiah, tidak harus seorang ilmuwan, tidak dapat mendukung jenis pesan ini," katanya.

Baca Juga: Kabar Gembira Pemerintah Alokasikan Rp 2,3T untuk Pesantren di Masa Pandemi Covid-19

Dia mengatakan UAE akan menyaksikan fenomena langit yang langka pada pagi hari 21 Juni 2020 yang berupa gerhana matahari sebagian dengan cakupan besar piringan matahari di bulan.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah