45 Ribu Orang Tandatangani Petisi Bebaskan Muslimah AS, Setelah Dipaksa Lepas Hijab saat Ditahan

- 22 Juni 2020, 05:30 WIB
Demonstran Muslimah Alaa Massri (kiri) ditangkap pihak kepolisian Miami dan dipaksa melepaskan hijab saat foto penahanan
Demonstran Muslimah Alaa Massri (kiri) ditangkap pihak kepolisian Miami dan dipaksa melepaskan hijab saat foto penahanan /Miami Herald/.*/Miami Herald

MANTRA SUKABUMI – Di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mnelan banyak korban, aksi demonstrasi di Amerika Serikat hadapi babak baru.

AS seperti kita ketahui berada dalam urutan pertama dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia dengan jumlah lebih dari dua juta kasus.

Aksi demonstrasi di Amerika Serikat bermula saat seorang pria Afrika-Amerika Serikat yakni George Floyd meninggal dunia akibat tikaman dari perwira polisi Minnepolis.

 Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, LAPAN Sebut 'Langka', Terakhir Muncul Tahun 1648 Silam

Kejadian tersebut berlangsung pada 25 Mei 2020 lalu, yang kemudian berujung aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah Amerika Serikat.

Tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja, aksi solidaritas kecaman atas kematian Goerge Floyd yang dianggap sebuah bentuk rasisme tersebut menyebar ke berbagai negara.

Belum lama ini, aksi solidaritas yang dilakukan di AS tak terbantahkan lagi sering berujung kerusuhan. Hal tersebut terbukti dengan adanya penangkapan terhadap tujuh orang demonstran yang mengikuti aksi protes ‘Black Lives Matter’ di Miami, AS pada Rabu, 10 Juni 2020 lalu.

 Baca Juga: Ternyata Salat Wajib Ini Dianjurkan Untuk Dilaksanakan Diakhir Waktu, Apa Saja?

Melansir dari NBC News, Departemen Kepolisian Miami berupaya membela diri dan menjelaskan bahwa penangkapan dilakukan setelah demonstran menyemprotkan cat ke patung Christopher Colombus dan Juan Ponce de Leon di Bayfront Park, Miami, AS.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x