Selain itu, dikatakan Departemen Kepolisian Miami bahwa para demonstran menyerang petugas serta merusak kendaraan milik polisi.
"Kota Miami, kami mendukung protes damai tetapi tidak akan ada toleransi bagi mereka yang bersembunyi di balik pemrotes damai untuk menghasut kerusuhan, merusak fasilitas publik, dan melukai anggota masyarakat atau petugas kami," ungkap seorang pejabat Departemen Kepolisian Miami kepada NBC News.
Baca Juga: CFD Dibuka, Warga Padati Jalanan Jakarta, Warganet: Corona Free Day
Diketahui bahwa salah satu di antara tujuh yang ditangkap terdapat seorang wanita Muslimah bernama Alaa Massri.
Lebih detailnya, perempuan berusia 18 tahun yang tertangkap itu dipaksa oleh pihak kepolisian Miami untuk melepaskan hijabnya saat foto penahanan di Turner Guilford Knight Correctional Center, Miami.
Bahkan, hijab milik Alaa Massri pun belum dikembalikan selama tujuh jam dirinya ditahan.
Saat itu, Pihak kepolisian beralasan menangkap Alaa Massri ditangkap karena diduga menentang aparat dengan kekerasan dan berperilaku tidak tertib saat aksi.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Menangis Ketika Ungkap Hadirnya Ivan Gunawan dalam Kehidupannya
Namun usai penangkapan dan pemaksaan untuk melepaskan hijab, mulai bermunculan kecaman dari sebagian publik.
Bahkan, sebuah petisi online di laman Change.org yang menuntut pembebasan Alaa Massri dan demonstran lainnya, sehingga dengan cepat petisi itu berhasil ditandatangani sebanyak 45 ribu orang.