Jiplak Teknologi Rusia, Pengamat Sebut Jet Tempur Buatan China Masih Jauh dari Sempurna

- 5 Juli 2020, 13:17 WIB
ILUSTRASI Jet tempur Sukhoi Su-35.*
ILUSTRASI Jet tempur Sukhoi Su-35.* /pixabay//Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Sebagai pertahanan sebuah negara di udara, jet tempur canggih wajib dimiliki.

Selain untuk memperkuat pertahanannya, negara yang memiliki jet tempur yang super canggih pun menjadi tolak ukur kekuatan negara tersebut.

Negara-negara besar di dunia seperti Rusia, Amerika Serikat, Inggris dan juga China memiliki jet  tempur super canggih yang diandalkan oleh masing-masing negara.

Baca Juga: WHO Selidiki Sumber Wabah, Ilmuwan Tiongkok Tuduh Spanyol Sebagai Biang Awal Kemunculan Corona

Baca Juga: Heboh di Media Sosial, Seorang Pria India Gunakan Masker Berbalut Emas 2,3 Kg dengan Harga Fantastis

Seperti jet tempur yang dimiliki Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) mereka mengandalkan jet tempur canggih salah satunya F-16 Fighting Falcon, Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Royal Air Forces) miliki jet tempur Eurofighter Typhoon FGR 4, dan Angkatan Udara Rusia salah satu jet tempur yang diandalkannya adalah Sukhoi Su-35.

Masih banyak lagi deretan jet tempur canggih yang dimiliki negara-negara tersebut. Tak ketinggalan juga Tiongkok yang menjadi pesaing Amerika Serikat.

Seperti diberitakan Galamedianews, Tiongkok memiliki dua jenis jet tempur dengan fitur siluman. China tak kalah banyak memiliki sejumlah jet-jet tempur yang beringas di udara.

Jet tempur canggih yang dimiliki China diantaranya Chengdu J-7, Chengdu J-10, Chengdu J-20, Shenyang J-8, Shenyang J-11, dan Shenyang J-16. Sementara itu, dua jet lainnya diimpor China dari Rusia, Sukhoi Su-27, Sukhoi Su-30MKK, dan Sukhoi Su-35S.

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Hari Ini, Terlihat di Amerika Serikat, Bagaimana di Indonesia?

Baca Juga: Manga One Piece Chapter 984 Rilis, Berikut 5 Situs Komik Online Untuk Membaca yang Dapat Diakses

Dari sederet jet tempur canggih milik China , ternyata ada satu pesawat yang diduga dibuat dengan teknologi curian dari Rusia. The National Interest menyebutkan, China membuat jet tempur Shenyang J-11 dengan menjiplak teknologi Negeri Beruang Merah.

The National Interest menyatakan China sudah mempelajari teknologi Sukhoi Su-27 secara diam-diam.

Pada awalnya, pesawat Su-27 dikembangkan Uni Sovier di akhir Perang Dingin. Pembuatan jet ini didasarkan pada persaingan dengan pesawat buatan Amerika, F-14 Tomcat dan F-15 Strike Eagle.

Dengan karakter yang gesit, punya daya jelajah yang panjang, dan memiliki kecepatan super cepat, Su-27 jelas menjadi salah satu pesawat yang paling ditakuti di dunia. Oleh sebab itu, China punya keinginan untuk menciptakan jet yang punya kemampuan sama.

Baca Juga: Patut Dicontoh, Kembangkan Usaha Masyarakat, Desa Ini Bikin Website Jual Beli Online

Baca Juga: Rocket Lab Perusahaan di Selandia Baru Gagal Capai Orbit, Perusahaan Minta Maaf

Pada 1992, China mendatangkan 76 pesawat tempur dari Rusia, untuk menggantikan pesawat-pesawat tempur yang sudah tua. Kemudian pada 2003, China diduga menjiplak teknologi Su-27 untuk membangun pesawat tempur produksi sendiri. Dari sinilah Shenyang J-11 pada akhirnya tercipta dan menjadi andalan militer China.

Dalam sebuah wawancara, seorang direktur Rosobronexport, sebuah perusahaan ekspor/impor Rusia khusus persenjataan, membenarkan bahwa China memang mencuri teknologi Su-27. Direktur yang tak disebutkan namanya, menyebut China meniru Su-27 meskipun belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Artikel ini telah tayang sbelumnya di laman Galamedianews.pikiranrakyat.com dengan judul Curi Teknologi Rusia, Jet Tempur China Ini Hanya Jadi Bahan Cemoohan.

"Pihak China secara lahiriah meniru Su-27. Inilah hal yang dibicarakan oleh pihak Rusia. Mungkin ini fakta. Mungkin sulit untuk membuktikan secara definitif, karena penampilan luar tidak selalu menunjukkan apa isi dari badan pesawat yang dibuat," kata Direktur Rosobronexport.

Keberhasilan membuat jet tempur Shenyang J-11 ternyata tak membuat China lantas langsung berpuas diri. Sebab menurut pandangan sejumlah ahli, J-11 masih belum sempurna dan masih punya banyak kekurangan. Oleh sebab itu, Rusia merasa China masih sangat ketergantungan untuk menyempurnakan pesawat tempur J-11.

Baca Juga: Korban Tambang Giok Myanmar Dikubur Massal, Pemerintah Myanmar akan Lakukan Penyelidikan

Baca Juga: Bermain Game Online PUBG, Remaja di India Habiskan Tabungan Orang Tuanya Hingga Miliaran

"China masih bergantung kepada kami (Rusia) dan akan tetap seperti itu untuk beberapa waktu yang akan datang," ucap seorang ahli pertahanan Rusia yang juga tak disebut namanya.

Namun seorang penulis pertahanan, Caleb Larson menyoroti berbagai kekurangan J-11, di antaranya kemampuan "siluman" (menghindari deteksi radar) yang rendah dan tidak memiliki sistem pengisian bahan bakar di udara, yang merupakan fitur paling penting dari jet tempur abad ke-21. Jadi, meskipun memiliki desain luar yang sama persis, J-11 sangat tertinggal dalam hal teknis dan taktis dari "kembaran" Rusia-nya.

"Meskipun desain J-11 apik, kemampuan keseluruhannya tetap terbatas. Desainnya yang mendasarinya berasal dari akhir 1970-an sehingga menjadikannya berusia hampir 40 tahun. Selain mudah terdeteksi, pesawat itu juga tidak mendukung pengisian bahan bakar di udara, yang merupakan kekurangan yang sangat serius," tegas Larson.**(Dicky Aditya/Galamedianews)

Editor: Encep Faiz

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x