"Menurut pihak berwenang China, virus tersebut dapat menyebabkan penyakit parah pada beberapa pasien dan tidak mudah menular di antara manusia. Ada informasi terbatas untuk menentukan risiko keseluruhan klaster yang dilaporkan ini," ujarnya.
Dia juga mengklaim asisten direktur laboratorium yang berafiliasi dengan WHO, Profesor Malik Peiris, tahu tetapi tidak melakukan apa-apa.
Artikel ini telah tayang sebelumbya di laman Pikiranrakyat-pangandaran dengan judul Kabur ke Amerika, Ilmuwan Tiongkok Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Covid-19 yang Ditutupi Pemerintah.
Peiris tidak menanggapi permintaan komentar. Situs web WHO mencantumkan Peiris sebagai "penasihat" pada Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO untuk Pneumonia karena Novel Coronavirus 2019-nCoV.
WHO dan Tiongkok sendiri membantah keras soal menutup-nutupi virus corona. WHO membantah bahwa Li, Poon atau Peiris pernah bekerja secara langsung untuk organisasi tersebut.
Baca Juga: Kembali Artis Ibu Kota Terlibat Prostitusi, Digerebek Ngamar di Hotel Kota Medan, Berinisial H?
Baca Juga: Fakta-fakta Dibalik Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas Akibat Dibunuh
"Profesor Malik Peiris adalah pakar penyakit menular yang telah berada di misi WHO dan kelompok ahli seperti banyak orang terkemuka di bidangnya," kata juru bicara WHO Margaret Ann Harris lewat email.
"Itu tidak membuatnya menjadi anggota staf WHO, juga tidak mewakili WHO," penjelasnya kepada Fox News.**(Ayunda Lintang Pratiwi/PR Pangandaran).