Baca Juga: Pertempuran Keamanan India dengan Teroris terus Terjadi, Hingga Tewaskan 134 orang dalam Tahun Ini
Baca Juga: Koalisi Pimpinan Saudi Klaim Cegat Rudal dan Drone Peledak yang Diluncurkan Pasukan Yaman Houthi
Dia menambahkan bahwa mereka memiliki kewajiban untuk memberi tahu dunia, mengingat status mereka sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia yang berspesialisasi dalam virus influenza dan pandemi, terutama ketika virus mulai menyebar pada awal tahun 2020.
Dikutip dari Pikiranrakyat-pangandaran.com oleh Tim Mantrasukabumi.com pada Senin, 13 Juli 2020, diketahui Li berangkat ke AS pada 28 April 2020 dengan menumpang sebuah pesawat Catchay Pasific. Dia telah merencanakan jauh-jaug hari pelariannya tersebut.
Atas pelariannya ini Yan percaya hidupnya dalam bahaya. Bahkan ia mungkin tidak akan pernah bisa kembali ke rumahnya dan hidup dengan normal lagi.
"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," katanya dilaporkan Fox News dari lokasi yang dirahasiakan.
Baca Juga: Media China Bikin Geram Netizen Indonesia, Sebut Batik Kerajinan Asli Tiongkok
Baca Juga: Fakta Dibalik Misteri Air Zam-Zam, Tidak Pernah Habis Bahkan Bisa Tenggelamkan Seisi Dunia
Dia menambahkan bahwa jika dia mencoba menceritakan kisahnya di Tiongkok, dia "akan menghilang dan dibunuh."