WHO Khawatir Virus Corona Meningkat Tajam 1 Juta dalam 5 Hari, Tedros: Akibat Negara Salah Arah

- 14 Juli 2020, 14:45 WIB
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus .
DIREKTUR Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus . /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

Amerika Serikat melaporkan rekor global harian 69.070 infeksi baru pada 10 Juli. Di Brasil, 1,86 juta orang dinyatakan positif, termasuk Presiden Jair Bolsonaro, dan lebih dari 72.000 orang telah meninggal.

"SEPAK BOLA POLITIK"

Negara bagian Florida di AS melaporkan peningkatan rekor lebih dari 15.000 kasus baru dalam 24 jam pada hari Minggu, lebih dari total Korea Selatan sejak penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada akhir tahun lalu. Ini menambah 12.624 kasus baru pada hari Senin.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Buni Yani Menyesal Usai Penjarakan Ahok atas Kasus Penistaan Agama?

Infeksi virus corona meningkat di sekitar 40 negara bagian AS, menurut perbandingan Reuters dari dua minggu terakhir dan dua minggu sebelumnya.

Namun Presiden AS Donald Trump dan pejabat Gedung Putih telah berulang kali mengatakan penyakit ini terkendali dan sekolah harus dibuka kembali pada musim gugur.

"Presiden dan pemerintahannya mengacaukan kesehatan anak-anak kita," kata Ketua DPR Nancy Pelosi pada program "State of the Union" CNN.

"Kita semua ingin anak-anak kita kembali ke sekolah, orang tua dan anak-anak. Tapi mereka harus kembali dengan selamat."

Baca Juga: Ujang Bustomi Mengacak-acak Kediaman Spritualis Tersohor Ki Joko Bodo, Ada Apa?

Kepala kedaruratan WHO Mike Ryan mendesak negara-negara untuk tidak mengubah sekolah menjadi "sepak bola politik lain", dengan mengatakan mereka dapat dengan aman dibuka kembali begitu virus telah ditekan.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x