Erdogan mengatakan kompleks sejarah akan siap untuk beribadah dengan doa Jumat pada 24 Juli.
Salah satu situs warisan sejarah dan budaya terpenting di dunia, Hagia Sophia dibangun pada abad keenam selama masa pemerintahan Kekaisaran Bizantium dan menjabat sebagai kursi Gereja Ortodoks Yunani. Itu diubah menjadi masjid kekaisaran dengan penaklukan Ottoman atas Istanbul pada tahun 1453.
Baca Juga: Redmi 9 Resmi Rilis di Indonesia, Harga Mulai Rp 1,7 Jutaan
Bangunan ini diubah menjadi museum pada tahun 1935, tetapi baru-baru ini ada dorongan publik untuk mengembalikannya ke masjid.
Turki mengecam upaya pihak luar untuk menilai keputusannya terhadap Hagia Sophia, dengan mengatakan mereka berupaya untuk melanggar kedaulatannya dan bahwa status monumen itu adalah masalah internal.
Erdogan juga menekankan bahwa ada empat hingga lima kali lebih banyak tempat ibadah di Turki untuk non-Muslim daripada yang dimiliki Eropa untuk Muslim.
Baca Juga: Nikita Mirzani Akan Hadapi Sidang Putusan Siang Ini, Atas Dugaan Penganiayaan
"Rata-rata ada satu tempat perlindungan bagi 460 non-Muslim, sementara rata-rata ada satu tempat perlindungan bagi 2.000 Muslim di Eropa," katanya.
Konflik Azerbaijan-Armenia
Presiden juga mengutuk serangan Armenia di distrik barat laut Tovuz, Azerbaijan. "Kami mengutuk keras serangan Armenia terhadap teman dan saudara lelaki Azerbaijan," katanya.