Perseteruan AS-China Kian Tegang, Beijing Akan Balas Penutupan Konsulatnya di Houston

- 24 Juli 2020, 09:10 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyebut tuduhan mata-mata AS sebagai 'fitnah jahat' [Tingshu Wang / Reuters]
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyebut tuduhan mata-mata AS sebagai 'fitnah jahat' [Tingshu Wang / Reuters] /

Pemilihan 'gambit'

Hubungan AS-China telah memburuk tajam tahun ini karena masalah mulai dari pandemi virus corona dan telekomunikasi raksasa Huawei ke klaim teritorial China di Laut Cina Selatan dan pengekangannya terhadap Hong Kong.

Senator Republik Marco Rubio, penjabat ketua Komite Intelijen Senat, menggambarkan konsulat Houston di Twitter sebagai "simpul pusat dari jaringan mata-mata & pengaruh besar Partai Komunis di Amerika Serikat".

 

Editorial media pemerintah China mengatakan langkah AS melawan konsulat Houston adalah upaya untuk menyalahkan Beijing atas kegagalan AS menjelang upaya pemilihan ulang November yang akan dilakukan Trump. Jajak pendapat menunjukkan Trump membuntuti saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menjelang pemilihan 3 November.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Jum'at 24 Juli 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Para kandidat tampak bersaing dalam kampanye mereka tentang siapa yang dapat tampil paling tangguh ke Beijing. Secara terpisah, Biro Investigasi Federal (FBI) telah mewawancarai pemegang visa yang diyakini secara diam-diam menjadi anggota militer Tiongkok di lebih dari dua lusin kota AS, Departemen Kehakiman mengatakan pada hari Kamis.

Departemen itu mengatakan telah menangkap tiga warga negara China karena penipuan visa, sementara yang keempat tetap menjadi buron yang tinggal di konsulat China di San Francisco.

AS yakin keempatnya adalah anggota militer China yang menyamar sebagai peneliti.

"Dalam wawancara dengan anggota Tentara Pembebasan Rakyat China di lebih dari 25 kota di seluruh AS, FBI mengungkap upaya bersama untuk menyembunyikan afiliasi mereka yang sebenarnya untuk mengambil keuntungan dari Amerika Serikat dan rakyat Amerika," John Brown, asisten direktur eksekutif dari cabang keamanan nasional FBI, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah