6. Kebijakan Luar Negeri
Turki merupakan anggota aliansi militer Barat Nato Erdogan telah berusaha memposisikan negaranya sebagai kekuatan regional dan pejuang Muslim Sunni.
Dia sering mengecam tindakan Israel karena perlakuannya terhadap Palestina dan penduduk Tepi Barat.
Baca Juga: AS Tuduh Rusia Kirim Peralatan Militer ke Libya untuk Dipasok ke Tentara Bayaran
Intervensi militer Turki saat ini di Suriah, Irak dan Libya telah menimbulkan tuduhan dari lawan-lawannya bahwa Erdogan telah mengupayakan kebijakan 'neo-Ottoman' untuk menghidupkan kembali pengaruh kerajaan Muslim di bekas wilayah Timur Tengahnya.
Dia menggambarkan perubahan status Hagia Sophia sebagai tanda 'kembalinya kebebasan' untuk masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiran-Rakyat.com dengan judul 7 Fakta Kepemimpinan Erdogan di Turki dari Cabut Larangan Jilbab hingga Ubah Sistem Pendidikan.
7. Perubahan Sosial
Erdogan mengatakan bahwa kesetaraan gender bertentangan dengan alam, dengan sifat 'halus' wanita yang berarti mereka tidak dapat ditempatkan pada posisi yang setara dengan pria.
Namun, dia mengatakan perempuan harus diperlakukan sama di mata hukum, tetapi peran mereka yang berbeda dalam masyarakat harus diakui.