Hizbullah Libanon Tuduh Israel Rekayasa Bentrokan di Perbatasan, Netanyahu Bantah Tuduhannya

- 28 Juli 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi konflik bersenjata di perbatasan Israel-Lebanon.*
Ilustrasi konflik bersenjata di perbatasan Israel-Lebanon.* //PIXABAY

"Saya tidak melihat kedua pihak memiliki kepentingan tertentu dalam perang lain," kata Makdissi.

"Mungkin ada token peristiwa tapi hanya itu. Hezbollah akan merasa perlu merespons untuk mempertahankan mekanisme pencegahan yang telah dibangun selama bertahun-tahun."

'Itu datang'

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan utara Israel dengan Lebanon dan Suriah, termasuk Dataran Tinggi Golan yang diduduki, setelah pejuang Hizbullah itu tewas dalam serangan udara Israel di dekat Damaskus Senin lalu.

"Apa yang terjadi di Suriah adalah agresi yang menyebabkan kematian Ali Kamil Mohsen," kata komandan kedua Hizbullah Naim Qasim dalam sebuah wawancara televisi pada hari Minggu.

Baca Juga: Ternyata Tes HIV Editor Metro TV Negatif, Lalu Apa Alasan Yodi Prabowo Bunuh Diri?

Wiam Wahab, seorang mantan menteri Libanon dan seorang politisi pro-Hizbullah yang memiliki koneksi bagus, mengatakan insiden Senin "bukanlah operasi" oleh Hizbullah tetapi mungkin merupakan misi pengintaian. "Itu akan datang tetapi tidak ada hari ini," katanya kepada saluran berita lokal Al Jadeed.

Berbicara di parlemen sebelumnya, Netanyahu mengatakan pemerintah sangat mengikuti perkembangan di utara.

"Militer siap untuk setiap skenario," katanya.

"Kami beroperasi di semua arena untuk pertahanan Israel dekat dengan perbatasan kami dan jauh dari perbatasan kami.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x