Utusan Rusia Serukan Perdamaian, Turki Respon Positif Demi Kebangkitan Libya

- 31 Juli 2020, 08:30 WIB
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah)
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah) /

Mengklaim bahwa CBM digunakan oleh beberapa pemain eksternal sebagai alat untuk membekukan garis pemisah di Suriah, utusan itu mengatakan itu bertentangan dengan prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan kesatuan teritorial Suriah.

“Kami ingat betapa kerasnya sejumlah rekan kerja kami mencoba menentang penutupan perbatasan al-Yarubiyah Januari lalu, yang memberikan pengiriman kemanusiaan ke timur laut Suriah dalam kerangka CBM. Mereka secara konsisten menyesatkan komunitas internasional dengan mengklaim bahwa tidak ada cara lain untuk membantu penduduk sipil di daerah itu. Ternyata, ini hanya permainan politik, ”tambahnya.

Erkhov juga menegaskan bahwa sejak awal 2020, ketika al-Yarubiyah ditutup, lebih banyak bantuan kemanusiaan telah dikirim ke timur laut Suriah daripada tahun-tahun sebelumnya.

“Pemerintah Suriah telah mengkonfirmasi kesiapannya untuk menyediakan pasokan kemanusiaan lintas-garis ke zona eskalasi Idlib. Namun, upaya ini terhambat. Kami mendesak AS untuk mengatur dan meningkatkan pengiriman ke semua bagian Suriah dari dalam negeri, termasuk ke Idlib, ”lanjutnya.

Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara itu mengurangi jumlah gerbang untuk pengiriman bantuan dari Turki ke Suriah menjadi satu, dengan hanya perbatasan Bab al-Hawa, di dekat titik persimpangan Cilvegözü, agar tetap terbuka untuk pengiriman bantuan untuk tahun berikutnya.

Otorisasi untuk melanjutkan pengiriman bantuan ke Suriah, sebuah sistem yang berlaku sejak 2014, berakhir pada Juli.**

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x