Utusan Rusia Serukan Perdamaian, Turki Respon Positif Demi Kebangkitan Libya

- 31 Juli 2020, 08:30 WIB
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah)
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah) /

Baca Juga: Cara dan Resep Olahan Sate Kambing yang Empuk, Cocok Disajikan di Hari Raya Idul Adha

"Kami tidak melihat alternatif penyelesaian politik di bawah payung AS," katanya, mengingat tingkat dukungan asing yang mengalir ke pihak-pihak konflik Libya.

"Sisi lain juga menerima dukungan internasional dan volume bantuan ini, meningkat dari hari ke hari, benar-benar mengesankan. Beberapa negara mendukung Haftar, beberapa negara mendukung Sarraj dan semua orang sangat menentang legitimasi pihak lawan," katanya.

Baru-baru ini, komando militer AS untuk Afrika, atau Africom, mengklaim bahwa Rusia mengirim jet tempur ke Libya untuk mendukung tentara bayaran yang berjuang untuk Haftar.

Dalam hal ini utusan mengatakan dalam konflik lokal, semua jenis spekulasi diharapkan. “Beberapa aktor menyesali dugaan 'jet tempur Rusia' di Libya yang lain menyatakan tidak puas dengan drone buatan Turki yang beroperasi di sana. Mari kita tinggalkan pernyataan ini berdasarkan hati nurani orang-orang yang melakukan kampanye propaganda semacam itu, "Erkhov melanjutkan.

Hagia Sophia, urusan rumah tangga Turki Mengenai pengembalian Hagia Sophia menjadi masjid setelah 86 tahun, utusan Rusia itu menegaskan kembali sikap Rusia dan mengatakan itu urusan domestik Turki.

“Kami menganggap masalah ini sebagai urusan domestik Republik Turki. Sementara itu, dengan mempertimbangkan pentingnya sejarah dan spiritual Hagia Sophia bagi orang-orang Rusia, perhatian utama kami adalah bahwa para wisatawan kami dapat mengunjungi monumen ini, mengagumi kemegahannya dan menyentuh sejarah yang merenungkan mosaik-mosaik kuno yang unik,"kata Erkhov.

Baca Juga: Penangkapan Djoko Tjandra, Misi Presiden yang Sukses

Utusan itu menggarisbawahi bahwa sejarah Rusia juga sangat terkait dengan Hagia Sophia dan dikunjungi oleh para peziarah dari negara itu.

Turki selalu menyambut mereka dengan ramah, tambahnya. "Jadi, kami berharap bahwa monumen unik ini akan dilestarikan sesuai dengan norma internasional warisan budaya dunia dan akses untuk itu bagi warga negara kami akan terjamin," katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x