Utusan Rusia Serukan Perdamaian, Turki Respon Positif Demi Kebangkitan Libya

- 31 Juli 2020, 08:30 WIB
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah)
Duta Besar Rusia Aleksei Erkhov saat wawancara dengan Daily Sabah di kedutaan besar di Ankara, Turki, 21 Oktober 2019 (Daily Sabah) /

AS mengakui Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang dikepalai oleh Fayez Sarraj sebagai otoritas sah negara itu, karena Tripoli telah memerangi milisi Haftar sejak April 2019 dalam sebuah konflik yang menelan korban lebih dari 1.000 jiwa.

'GNA memiliki sedikit peluang untuk berhasil di Sirte'

"Sejauh yang saya bisa menilai, jika Pemerintah Kesepakatan Nasional memutuskan untuk menyerang kota Sirte, saya sangat meragukan ia memiliki peluang untuk berhasil," utusan Rusia itu menyoroti.

Sirte telah muncul untuk menjadi hot spot baru konflik Libya ketika pasukan GNA telah mengirim beberapa kendaraan militer ke barat provinsi untuk beberapa waktu.

Baca Juga: Djoko Tjandra Ditangkap, Mahfud MD Sebut Tak Heran: Operasi Sejak 20 Juli

Kota utama Sirte, yang terletak sekitar 450 kilometer (280 mil) timur ibukota, saat ini di bawah kendali pasukan Haftar.

Sirte sebentar menjabat sebagai benteng bagi kelompok teror Daesh sebelum dibebaskan oleh GNA pada 2016. Itu jatuh Januari lalu ke tangan kamp Haftar.

Mengambil Sirte akan membuka gerbang bagi pasukan sekutu Tripoli untuk bergerak lebih jauh ke timur dan berpotensi mengambil kendali atas instalasi minyak vital, terminal dan ladang minyak yang memaksa loyalis kepada Haftar ditutup awal tahun ini, memotong sumber pendapatan utama Libya.

Erkhov menekankan bahwa gelombang kekerasan lainnya hanya akan "menyebabkan lebih banyak korban, pertama-tama di antara warga sipil, dan lebih banyak kerusakan infrastruktur sosial ekonomi. Kita harus menghindarinya."

Utusan itu meminta semua pihak untuk melakukan yang terbaik untuk memastikan penghentian permusuhan yang cepat dan memulai negosiasi yang berarti, sementara ia menyatakan bahwa Rusia akan melanjutkan kontaknya dengan negara-negara yang tertarik dengan stabilisasi di Libya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x