Tripoli Dilanda Kekacauan, Haftar Tak Percaya Solusi Politik, Menteri Turki dan Malta Kunjungi Libya

- 7 Agustus 2020, 05:00 WIB
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu (tengah) dan Menteri Luar Negeri Malta Evarist Bartolo (kanan) berjalan di landasan pacu setelah mendarat di Tripoli, Libya, 6 Agustus 2020. (AA)
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu (tengah) dan Menteri Luar Negeri Malta Evarist Bartolo (kanan) berjalan di landasan pacu setelah mendarat di Tripoli, Libya, 6 Agustus 2020. (AA) /

Setelah pertemuan tersebut, Cavusoglu membuat serangkaian pernyataan tentang Libya, menggarisbawahi dukungan Turki untuk GNA.

"Kunjungan diplomatik antara Turki, Libya dan Malta akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang karena solusi untuk konflik Libya masih belum mungkin untuk saat ini," katanya, menunjukkan bahwa Uni Eropa perlu memberikan lebih banyak dukungan kepada pemerintah Libya.

Mengacu pada Operasi IRINI, bagaimanapun, Cavusoglu mengatakan bahwa Jerman mengirim kapal ke Mediterania Timur di bawah tekanan dari Prancis, yang menjadikannya misi partisan untuk Libya dan sekutunya Turki.

“Jerman adalah tuan rumah konferensi Berlin. Itu harus objektif, ”katanya, seraya menambahkan bahwa dalam keyakinannya, Jerman tidak terlalu bersedia untuk berpartisipasi dalam operasi itu sendiri jika itu bukan untuk kepentingan Prancis.

Baca Juga: Berharap Bebas dari Corona, BNPB: Kesadaran Warga Terhadap Protokol Kesehatan Dibawah 50 Persen

Pada 31 Maret, menteri luar negeri Uni Eropa menyetujui peluncuran operasi tersebut. Melalui udara dan laut dan dengan satelit, IRINI bertujuan untuk memastikan semua negara menghormati larangan penyediaan senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Libya.

Pasukan UE juga seharusnya mengawasi ekspor minyak ilegal, mencegah perdagangan manusia dan berkontribusi pada pelatihan penjaga pantai dan angkatan laut setempat sebagai tugas pelengkap.

Jerman telah menjadi bagian dari operasi tersebut sejak awal dan telah memasok pesawat pengintai yang telah mengoperasikan sekitar 20 misi sejauh ini.

Tripoli menentang operasi itu karena pihaknya meyakini bahwa hal itu gagal mencegah bantuan militer untuk mencapai Tentara Nasional Libya (LNA) yang dideklarasikan sendiri oleh Haftar karena hanya memantau laut dan bahwa pemantauan yang lebih komprehensif harus dilakukan.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan dengan Minum Jamu dan Obat Herbal Boleh-boleh Saja, Tapi Ada Syaratnya

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x