Menjaga Kesehatan dengan Minum Jamu dan Obat Herbal Boleh-boleh Saja, Tapi Ada Syaratnya

- 6 Agustus 2020, 15:47 WIB
Ilustrasi jamu tradisional
Ilustrasi jamu tradisional //Pixabay

MANTRA SUKABUMI – Badan sehat, rohani sehat dambaan dan harapan banyak orang. Untuk mendapatkan jasmani yang selalu sehat yaitu dengan menjaga pola makan dan pola hidup yang baik.

Makan secara teratur dan makan-makanan yang baik dan menyehatkan salah satu yang mendorong jasmani tetap sehat dan juga minum yang sehat itu juga yang menunjang tubuh menjadi sehat bugar.

Makan dan minum vitamin pun baik untuk menjaga kesehatan, namun bagaimana dengan membiasakan diri meminum obat herbal dan jamu yang diklaim baik untuk menjaga kesehatan termasuk meningkatkan sistem imun tubuh dan mencegah terkena infeksi tertentu, tetapi jika jamu itu sudah diizinkan beredar oleh BPOM.

Baca Juga: Politik AS Memanas, Donald Trump Sebut Pasar Saham Capai Rekor Baru, Jika Biden Terpilih Akan Ambruk

Mengenai hal tersebut Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), dr. Inggrid Tania, dalam diskusi via daring, Rabu (5/8) mengatakan "Sebenarnya obat herbal atau jamu yang sudah punya izin edar BPOM dan punya klaim memelihara kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh itu memang bisa dipakai, boleh saja untuk meningkatkan imunitas tubuh kita," seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Antaranews.com.

Tania mengingatkan, Anda jangan sampai termakan klaim yang berlebihan apalagi menyesatkan. Di masa pandemi COVID-19 saat ini misalnya, belum lama beredar informasi mengenai obat herbal yang manjur untuk menyembuhkan pasien COVID-19.

"Kan harus dicek dulu apalagi sampai saat ini di Indonesia belum ada uji klinisnya. Yang kami lakukan di wisma atlet juga belum selesai. Intinya kritis saja dan jangan berharap secara berlebihan dulu," kata dia.

Baca Juga: Australia Laporkan 8 Kematian Baru Corona Dalam 24 Jam Ketika Melbourne Mulai Mengunci Secara Ketat

Uji klinis obat kimia konvensional dan herbal untuk COVID-19 masih dalam penelitian. Tim peneliti dari LIPI, UGM bersama PDPOTJI, Kalbe Farma, Balitbangkes bersama tim di Wisma Atlet masih menunggu hasil intervensi dengan produk uji hingga nantinya menyimpulkan apakah dua produk uji herbal imunomodulator yang diteliti bisa berhasiat secara signifikan atau bermakna dibandingkan plasebo.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x