Iran sejak itu telah mengambil langkah-langkah kecil tetapi meningkat dari kepatuhan dengan perjanjian nuklir saat menekan pencabutan sanksi.
Sekutu Eropa di Amerika Serikat yang bersama dengan Rusia dan China, menandatangani kesepakatan dengan Iran dan telah menyuarakan dukungan untuk memperpanjang embargo senjata konvensional, tetapi prioritas mereka adalah untuk mempertahankan JCPOA.
Baca Juga: Usai Dipindahkan ke Lapas Salemba, Djoko Tjandra Jalani Karantina Mandiri
Teks AS, dilihat oleh AFP, secara efektif menyerukan perpanjangan embargo tanpa batas terhadap Iran dan menggunakan retorika hawkish. Para diplomat khawatir resolusi itu mengancam perjanjian nuklir.
Iran mengatakan memiliki hak untuk membela diri dan berlanjutnya larangan tersebut akan berarti diakhirinya kesepakatan nuklir.
"Fokusnya harus tetap pada pelestarian JCPOA," kata seorang diplomat ketiga kepada AFP.
"Ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan jaminan tentang program nuklir Iran yang secara eksklusif bersifat damai. Tidak ada alternatif kredibel untuk instrumen ini yang pernah diusulkan sejak penarikan AS," tambah mereka.
Para ahli mengatakan jurang pemisah antara AS dan sekutunya mengancam musim panas ketidakpuasan di Dewan Keamanan ketika tenggat waktu 18 Oktober semakin dekat.
Baca Juga: Pemerintah Akan Lakukan Uji Klinis Vaksin Covid-19, 1.620 Relawan Disiapkan Khusus Warga Bandung
PENAWARAN NUKLIR TORPEDO?