83 teroris PKK Tewas dan Sejumlah Senjata Disita Dalam Operasi di Irak Utara

- 11 Agustus 2020, 05:00 WIB
Menteri Pertahanan Hulusi Akar memeriksa pasukan perbatasan di provinsi Sırnak tenggara Turki dengan Kepala Staf Umum Jenderal Yasar Guler dan Komandan Angkatan Darat Jenderal Umit Dundar, 9 Agustus 2020. (Foto AA)
Menteri Pertahanan Hulusi Akar memeriksa pasukan perbatasan di provinsi Sırnak tenggara Turki dengan Kepala Staf Umum Jenderal Yasar Guler dan Komandan Angkatan Darat Jenderal Umit Dundar, 9 Agustus 2020. (Foto AA) /

MANTRA SUKABUMI - Delapan puluh tiga teroris PKK telah tewas dan sejumlah besar senjata dan amunisi disita sebagai bagian dari operasi anti teror lintas batas Turki Claw-Tiger dan Claw-Eagle, Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan Minggu.

Akar memeriksa pasukan di perbatasan di provinsi Turkeyırnak tenggara Turki dengan Kepala Staf Umum Jenderal Yasar Guler dan Komandan Angkatan Darat Jenderal Umit Dundar.

Akar mengatakan operasi Claw-Eagle dan Claw-Tiger, yang dimulai 16 Juni, telah berhasil dilanjutkan selama 48 hari terakhir. "Dalam operasi yang dilakukan oleh pasukan Turki, sejauh ini 83 teroris telah dinetralkan. Sebanyak 359 ranjau atau bahan peledak buatan tangan dan 267 tempat perlindungan terdeteksi," katanya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Daily Sabah.

Baca Juga: Awan Raksasa Gegerkan Warga Aceh, BMKG: Jangan Panik, Tetap Waspada

"Sejumlah besar senjata disita di tempat perlindungan dan gua ini, termasuk 13 rudal anti-tank AT-4, dua peluru kendali, 15 Docka (senjata anti-pesawat), 88 senapan infanteri AK-47, dan 299 granat tangan," Akar menambahkan.

Akar juga mengatakan operasi melawan posisi PKK di wilayah Haftanin Irak utara berhasil dilakukan Sabtu, menambahkan bahwa beberapa teroris top tewas selama operasi itu. "Perjuangan kami melawan terorisme akan terus berlanjut sampai teroris terakhir dinetralkan," katanya.

Selama operasi, pesawat tak berawak Turki juga menangkap gambar teroris PKK yang membakar lahan hutan di Irak utara, sumber keamanan mengatakan Minggu.

Baca Juga: Gadis di China Jadi Korban Pembunuhan, Pelaku Diamankan Bersama Uang Tebusan Rp2,1 Milyar

Kelompok teror itu menggunakan berbagai alat untuk secara keliru menuduh pasukan Turki menghancurkan di daerah-daerah yang telah dibersihkannya dalam operasi kontraterorisme yang berhasil, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena pembatasan berbicara kepada media.

Akar juga pergi ke distrik Yuksekova di provinsi Hakkari tenggara dengan helikopter untuk memeriksa pasukan perbatasan.

Operasi Claw-Tiger dimulai beberapa hari setelah Operasi Claw-Eagle, yang diluncurkan untuk memastikan keamanan rakyat Turki dan perbatasan negara dengan menghilangkan PKK dan organisasi teroris lainnya yang telah meningkatkan upaya pelecehan dan serangan mereka. melawan polisi dan pangkalan militer.

Baca Juga: Resmi, Kemendikbud Luncurkan Tujuh Program Kemitraan Vokasi dan Industri dengan Dana Rp3,5 Trilyun

Kelompok teroris PKK berhasil membangun pijakan di Sinjar pada pertengahan tahun 2014, dengan dalih melindungi komunitas Yazidi setempat dari ISIS.

Sejak itu, PKK dilaporkan telah mendirikan pangkalan baru di Sinjar untuk kegiatan logistik dan komando dan kendali.

Turki telah lama menekankan bahwa mereka tidak akan mentolerir ancaman teror yang ditimbulkan terhadap keamanan nasionalnya dan telah meminta pejabat Irak untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membasmi kelompok teroris tersebut.

Baca Juga: Resmi, Kemendikbud Luncurkan Tujuh Program Kemitraan Vokasi dan Industri dengan Dana Rp3,5 Trilyun

Ankara sebelumnya mencatat bahwa jika langkah-langkah yang diharapkan tidak diambil, itu tidak akan menghindar dari menargetkan ancaman teror, terutama di Sinjar.

Angkatan Bersenjata Turki (TSK) secara teratur melakukan operasi lintas perbatasan di Irak utara, wilayah di mana teroris PKK memiliki tempat persembunyian dan pangkalan untuk melakukan serangan di Turki.

Pemerintah Daerah Kurdi Irak (KRG) sebelumnya juga menyebut kehadiran PKK di Sinjar tidak bisa diterima dan mendesak para militan meninggalkan daerah itu.

Selain operasi lintas batas, pasukan keamanan Turki secara teratur melakukan operasi kontraterorisme di provinsi timur dan tenggara Turki, di mana PKK berusaha untuk membangun kehadiran yang kuat.

Baca Juga: Diklaim Belum Kondusif, Gedung DPRD DKI Ditutup Setelah Anggotanya Positif Covid-19

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan pada hari Senin bahwa 474 teroris PKK, termasuk 64 tokoh senior yang berada di daftar paling dicari negara, telah dieliminasi pada tahun 2020 sejauh ini.

Dalam lebih dari 40 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah