MANTRA SUKABUMI - Beberapa waktu lalu, ledakan yang terjadi di Beirut Lebanon menyisakan kisah yang membuat trauma masyarakat Lebanon.
Salah seorang penulis Lebanon bernama Sabine Salameh menceritakan kisahnya kepada wartawan Al-Jazeera setelah kejadian besar di Lebanon beberapa waktu lalu.
Salameh mengatakan saat berjalan ia melewati puing-puing bekas ledakan, melihat mobil hancur di bawah balok pasir kuning sebuah bangunan warisan tua.
Baca Juga: Banjir Bandang Landa Yunani, Tujuh Orang Dinyatakan Tewas
Baca Juga: Hubungan Turki dan Yunani Kian Memanas, Tanda Genderang Perang Akan Dimulai
"Saya pikir, itulah yang saya rasakan saat ini," kata Salameh seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Al-Jazeera pada Sabtu, 22 Agustus 2020.
Penulis lepas berusia 27 tahun itu mengetahui bahwa mobil yang hancur itu adalah milik temannya, dan ia mengatakan bahwa betapa kecilnya Beirut.
Sebuah ledakan dahsyat mengoyak ibu kota Lebanon pada 4 Agustus, menewaskan lebih dari 170 orang, melukai lebih dari 6.000 orang dan menyebabkan sekitar 300.000 kehilangan tempat tinggal.
Itu juga beriak dikoneksi yang saling silang di kota, mengguncang bahkan mereka yang tidak berada dalam risiko langsung dari gelombang ledakan itu sendiri.