Hubungan Beijing-Washington Semakin Tegang, China Dorong Diplomasi Asia Untuk Melawan Reaksi Barat

- 23 Agustus 2020, 10:48 WIB
siden China Xi Jinping berusaha menghindari isolasi diplomatik dengan beralih ke tetangga Asia.*Reuters
siden China Xi Jinping berusaha menghindari isolasi diplomatik dengan beralih ke tetangga Asia.*Reuters /

Suh, pada bagiannya, mengatakan bahwa "kemakmuran bersama dan kerja sama yang bersahabat antara AS dan China penting untuk perdamaian dan kemakmuran di Asia Timur Laut dan dunia."

Korea Selatan menyambut baik tawaran dari China. Dorongan Presiden Moon Jae-in untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara terhenti. Dan hubungannya dengan AS semakin tegang karena tuntutan Presiden Donald Trump agar Seoul menanggung lebih banyak biaya untuk menjaga pasukan Amerika ditempatkan di negara itu.

China adalah mitra dagang utama Korea Selatan dan penting untuk pemulihan ekonominya dari COVID-19. Hubungan pecah pada tahun 2016 setelah Presiden Korea Selatan Park Geun-hye mengizinkan penyebaran Sistem Pertahanan Area Ketinggian Tinggi Terminal AS, atau THAAD, sistem anti-rudal di negara tersebut.

Baca Juga: Kematian Global Virus Corona Mendekati 800.000 Orang, AS Masih Tertinggi

Pertemuan Yang-Suh juga termasuk diskusi tentang kemungkinan pertemuan puncak trilateral tahun ini antara Jepang, Cina dan Korea Selatan, yang selanjutnya sejalan sebagai ketua pertemuan bergilir.

Namun pernyataan Korea Selatan setelah pertemuan itu tidak menyebutkan jadwal pertemuan puncak.

Sebelum ke Korea Selatan, Yang mengunjungi Singapura dan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Yang berjanji untuk memperdalam kerja sama dengan Singapura dan negara-negara ASEAN lainnya, menurut Kantor Berita Xinhua.

Singapura berhati-hati untuk mencapai keseimbangan antara AS dan China. Tetapi dengan keturunan Cina yang menyumbang 70% dari populasi, pemerintah ingin tetap berhubungan baik dengan Beijing.

Baca Juga: Trump Tuduh FDA Sengaja Memperlambat Pengembangan Vaksin Covid-19

China juga berupaya meningkatkan hubungan dengan Jepang. Otoritas lokal China di sepanjang Laut China Timur telah menginstruksikan para nelayan untuk tidak mendekati Kepulauan Senkaku yang dikelola Jepang, yang diklaim China sebagai Diaoyu. Pada 15 Agustus, peringatan 75 tahun berakhirnya Perang Dunia II, empat anggota kabinet Jepang mengunjungi Kuil Yasukuni Tokyo, di mana para korban perang Jepang diabadikan, tetapi media China menahan diri dari kritik yang meluap-luap.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Asian Review


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah