MANTRA SUKABUMI - Jaksa Agung Lucien Wong dan Wakol Jaksa Agung tidak terlibat dalam keputusan penuntutan terkait dakwaan terhadap Parti Liyani.
Pembantu rumah tangga yang berasal dari Indonesia tersebut baru-baru ini dibebaskan dari kasus pencurian pada mantan majikannya yaitu ketua Grup Bandara Changi, Liew Mun Leong.
"Kasus ini termasuk yang rutin ditangani oleh AGC yang tidak membutuhkan keterlibatan AG atau DAGs, " kata AGC seperti dikutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com pada Rabu, 9 September 2020.
Baca Juga: AS Bersiap-siap Blokir Pesanan Kapas dan Tomat Impor dari Xinjiang China atas Tuduhan Kerja Paksa
Baca Juga: Ada Harapan, Cek Jadwal Prakerja Gelombang 8 dan Syarat Yang Harus Disiapkan
Sementara itu peninjauan kasus tersebut dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung Hri Kumar Nair.
"Karena alasan pribadi, AG Lucien Wong sudah mengundurkan diri peninjauan kasus ini pada 5 September lalu, setelah putusan Pengadilan Tinggi dikeluarkan," tambahnya.
AGC mengungkapkan bahwa beberapa tahun sebelum dia diangkat sebagai Jaksa Agung, bapak Wong duduk di dewan Capital Land Limited sedangkan pak Liew adalah presiden CEO perusahaan.
Lalu Wong mengundurkan dirinya dari dewan pada Januari 2006.
"AG Lucien Wong dan Tuan Liew tidak memiliki hubungan pribadi, dan ini berlanjut hingga saat ini," pungkasnya.
Parti layani selaku pekerja rumah tangga dari Indonesia dalam kasus pencuriannya, dijatuhi hukuman penjara selama 2 tahun 2 bulan pada Maret, 2019 lalu.
Ia si vonis oleh Hakim Distrik Olivia Low atas empat tuduhan pencurian. Parti seorang pria berusia 46 tahun itu didakwa mencuri barang senilai S $ 34.000 dari mantan majikannya Liew.
Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata Ini Asal-Usul Tulang dan Kotoran Menjadi Makanan Bagi Bangsa Jin
Baca Juga: Setelah Jembatan Terpanjang I di Indonesia, Kini Jembatan Terpanjang Ke-2 Akan Uji Laik
Pada 4 September, Hakim Chan Seng Onn membatalkan dakwaan di Pengadilan Tinggi dan membebaskan Parti dari dakwaan, dengan mengatakan bahwa penuntutan telah gagal membuktikan kasusnya tanpa keraguan.
Pada hari Minggu, AGC mengatakan bahwa mereka sedang mempelajari putusan Pengadilan Tinggi. Saat setelah ditelusuri, Justice Chan menemukan penyataan yang harus ditelusuri secara lebih lanjut.
Kemudian pada hari Selasa, Menteri Hukum dan Dalam Negeri K Shanmugam mendesak orang-orang agar tidak berprasangka terhadap tinjauan tersebut.**