MANTRA SUKABUMI - Ratusan warga Palestina di Tepi Barat Jalur Gaza, memprotes dan mengecam perjanjian normalisasi Emirat dan Bahrain dengan Israel ketika roket ditembakkan ke negara itu.
Kesepakatan, yang ditengahi oleh Amerika Serikat, ditandatangani pada Selasa di Gedung Putih, di mana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan pejabat Bahrain dan Emirat.
Mencengkeram bendera Palestina dan mengenakan masker wajah untuk perlindungan terhadap virus corona, para demonstran berunjuk rasa di kota Nablus dan Hebron, Tepi Barat, dan di Gaza.
Puluhan juga ikut demonstrasi di Ramallah, rumah Otoritas Palestina (PA).
Spanduk yang ditampilkan bertuliskan "Pengkhianatan", "Tidak untuk normalisasi dengan penjajah", dan "Perjanjian yang memalukan," seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.
Baca Juga: PBB Peringatkan Kelaparan Yaman Akibat Perang, Mark Lowcock: Tak ada Bantuan dari Saudi, UEA, Kuwait
Demonstran Palestina Emad Essa dari Gaza mengatakan jika orang-orang berjalan melalui daerah kantong pantai "Anda akan melihat ratusan pemuda Gaza yang kehilangan kaki dan lumpuh seumur hidup hanya karena memprotes blokade Israel".
"Dan di Tepi Barat dan Yerusalem, buldoser Israel terus menghancurkan rumah-rumah Palestina dan secara etnis membersihkan warga Palestina dari desa dan kota mereka setiap hari," kata Essa kepada Al Jazeera.
"Itu hanyalah puncak gunung es dari kejahatan Israel terhadap Palestina, dan UEA dan Bahrain entah bagaimana memilih untuk memberi penghargaan kepada Israel atas kejahatan ini dengan membuat perjanjian dengannya. Yang dia hadapi adalah noda malu di dahi para pemimpin yang menjual Masalah Palestina dengan harga yang sangat murah."
Baca Juga: Asyik, BLT BPJS Ketenagakerjaan Sudah Dislaurkan ke 5,45 Juta, Cek Saldo Rekening BCA dan Swasta