Palestina Protes Kesepakatan Normalisasi Arab dengan Israel, Demonstran: Perjanjian yang Memalukan

- 16 September 2020, 11:00 WIB
Warga Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki memprotes perjanjian normalisasi pada hari Selasa [Atef Safadi / EPA]
Warga Palestina di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki memprotes perjanjian normalisasi pada hari Selasa [Atef Safadi / EPA] /

"Pada saat perusahaan di Barat memboikot Israel, dua negara Arab akan membuat perjanjian perdagangan dengannya."

Sekretaris komite pusat Partai Fatah, Jibril Rajoub, mengatakan kepada wartawan "apa yang terjadi hari ini di Washington adalah bentuk runtuhnya tatanan resmi Arab".


Roket ditembakkan dari Gaza

Dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada saat bersamaan upacara itu digelar. Sirene terdengar di kota Ashkelon dan Ashdod di utara Jalur Gaza.

Layanan darurat Magen David Adom mengatakan paramedis merawat dan mengevakuasi dua orang dengan luka yang tidak mengancam jiwa akibat pecahan peluru. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Baca Juga: Gaza Diblokade Israel, Dewan Masjid Indonesia Bantu 1 Juta Liter Air Bersih untuk Warga Sipil Gaza

Osama Hasan, yang ikut serta dalam protes di Hebron, menyebut kesepakatan normalisasi itu sebagai "tusukan di belakang rakyat Palestina".

"Meski patah hati karena itu, kami selalu tahu jalan menuju kebebasan itu panjang dan sulit, dan butuh kesabaran dan pengorbanan," katanya. "Kami akan terus berjalan di jalan itu dan terus berjuang sampai kami mendapatkan kebebasan kami dan mendirikan negara Palestina.

"Orang-orang Palestina di sini untuk tinggal. Keteguhan hati, keuletan, dan ketabahan kami tidak akan terpengaruh oleh mereka yang mengecewakan dan meninggalkan kami."

Demonstran Ibrahim Ouda mengatakan kepada Al Jazeera bahwa rakyat Palestina bersatu melawan "semua konspirasi yang dimaksudkan untuk merusak hak-hak warga Palestina".

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah