Bill Gates Pantau Distribusi Vaksin Covid-19, Khawatir Negara-Negara Miskin Tidak Mampu Membeli

- 18 September 2020, 05:30 WIB
Bill Gates Pantau Distribusi Vaksin Covid-19, Khawatir Negara-Negara Miskin Tidak Mampu Membeli
Bill Gates Pantau Distribusi Vaksin Covid-19, Khawatir Negara-Negara Miskin Tidak Mampu Membeli /Instagram/@thisisbillgates/.*/Instagram/@thisisbillgates

 

MANTRA SUKABUMI – Reputasi seorang Bill Gates tidak diragukan lagi sebagai pesohor tingkat dunia. Kekayaannya tidak akan habis untuk membiayai kehidupan setinggi apapun untuk membiayai sisa hidupnya. Tapi bukan itu pola fikir Bill Gates, dia tetap berkarya dan peduli terhadap apa yang sedang dialami oleh orang lain.

Perkembangan pandemi Covid-19 di dunia menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Seiring dengn merebaknya kematian yang diakibatkan oleh ganasnya virus Corona yang belum ada obat penyembuh dan vaksin penangkalnya.

Perhatian Bill Gates terhadap setiap perkembangan para peneliti untuk menemukan vaksin Covid-19, menjadi bukti bahwa pendiri Microsoft tersebut tidak hanya peduli terhadap dirinya sendiri.

 Baca Juga: Covid-19 Akan Berakhir, Berikut Kata Para Tokoh Mulai Jokowi, Bill Gates hingga UAS

Baca Juga: Mengejutkan, WHO Sebut Dampak Covid-19 Kemungkinan untuk Hidup Normal pada Tahun 2022 Sangat Kecil

Akhir-akhir ini Milyarder top dunia itu, sangat peduli terhadap maraknya negara-negara kaya memesan vaksin dalam jumlah besar.

Bill Gates mengatakan bahwa pertanyaan besar berikutnya yang sedang ia dan yayasannya pikirkan adalah bagaimana membuat dan mendistribusikan vaksin kepada mereka yang paling membutuhkan.

"Seharusnya tidak hanya negara kaya yang memenangkan perang penawaran. Salah mengalokasikan vaksin akan menyebabkan kematian tambahan yang dramatis." ujar pendiri Microsoft ini seperti dikutip Mantrasukabumi.com dari Warta Ekonomi pada Jumat, 18 September 2020.

 Baca Juga: Begini Ungkap Bill Gates dari Kemungkinan Terbaik Perkembangan Vaksin Covid-19 Terhadap AS

Namun Gates rupanya khawatir jika vaksin tak akan tersedia di sejumlah negara berpenghasilan rendah, khususnya negara kurang berkembang.

Negara-negara kaya, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris, telah memesan lebih dari 2 miliar dosis vaksin virus Covid-19.

Meski demikian, WHO tengah mengupayakan untuk memastikan bahwa negara-negara miskin memiliki akses ke vaksin yang telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia ini. Tanpa vaksin, virus Covid-19 dapat memperburuk dan merugikan populasi.

Gates selain peduli terhadap distribusi vaksin yang sudah dipesan negara-negara maju, dan ia sangat mengkhawatirkan jika negara-negara miskin tidak mampu untuk membeli vaksin yang sangat dibutuhkan oleh populasinya.

Baca Juga: Peluang Bisnis Dibalik Bencana, Farmasi India Pesan 100 Juta Vaksin Covid-19 ke Rusia

Gates juga peduli terhadap mutu dari vaksin yang sekarang sedang diujicobakan di beberapa negara yang sudah mengklaim masuk dalam tahap ujicoba terakhir.

Bill Gates masih percaya vaksin Covid-19 akan tersedia pada awal tahun depan. Pandemi akan hilang dan ekonomi dunia akan kembali bangkit dalam dua atau tiga tahun kemudian.

"Jadi kami memiliki uji coba fase tiga yang sedang berlangsung. Satu-satunya vaksin yang jika semuanya berjalan dengan sempurna, akan mendapatkan izin penggunaan darurat pada akhir Oktober, adalah Pfizer," ujarnya.

Pada Maret lalu, lembaga Nirlaba Bill and Melinda Gates mengumumkan kolaborasi untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dengan beberapa perusahaan farmasi termasuk Pfizer.

Baca Juga: Prediksi Presiden AS Donald Trump terkait Vaksin Covid-19, Optimistis apa Politis

Bill and Melinda Gates diketahui juga memiliki saham di Pfizer, Johnson & Johnson, dan Merck. Dalam beberapa tahun terakhir lembaga ini sudah memberikan hibah jutaan dolar kepada Pfizer untuk mengembangkan vaksin.

Pada awal pekan ini, CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan vaksin corona buatannya dapat didistribusikan ke orang Amerika sebelum akhir tahun jika terbukti aman dan efektif. Produsen vaksin lain yang berpotensi mendapat persetujuan AS adalah Moderna dan AstraZeneca.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di wartaekonomi.co.id dengan judul Bill Gates Yakin Vaksin Corona Ready 2021, Tapi...

 "Kami melihat tingkat antibodi yang baik baik di fase satu dan fase dua, jadi kami sangat berharap," kata Gates tentang uji coba tersebut.

 Jika disetujui oleh Food and Drug Administration, Pfizer siap mendistribusikan "ratusan ribu dosis," kata Bourla, seraya menambahkan bahwa perusahaan harus memiliki data uji coba tahap akhir pada akhir Oktober. Dia mengatakan Pfizer telah menginvestasikan US$ 1,5 miliar untuk pengembangan vaksin potensial.

 Baca Juga: WHO: Tak Akan Ada Vaksin Virus Corona untuk Kembali ke Kehidupan Normal Hingga 2022

Baca Juga: Ada Harapan, RI dan UNICEF Segera Siapkan Pengadaan dan Distribusi Vaksin COVID-19 dalam Waktu Dekat

Selama akhir pekan, Pfizer mengajukan permohonan ke FDA untuk memperluas uji coba tahap akhir dengan melibatkan hingga 44.000 relawan, naik dari target sebelumnya. **

 

Editor: Encep Faiz

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x