China Dikecam Terkait Drama 'Seksis' tentang Pahlawan Virus Corona karena Mengabaikan Wanita

- 22 September 2020, 10:20 WIB
Sebuah adegan dari drama tersebut, yang dituduh berfokus pada peran laki-laki dalam memerangi epidemi. Foto: Selebaran
Sebuah adegan dari drama tersebut, yang dituduh berfokus pada peran laki-laki dalam memerangi epidemi. Foto: Selebaran /

Laporan media resmi selama pandemi sebelumnya telah dikritik karena seksisme. Beberapa fokus pada cerita tentang pekerja medis wanita yang mencukur kepala mereka, sementara yang lain hanya menampilkan dokter laki-laki, bahkan ketika lebih banyak wanita di rumah sakit.

"Saya yakin ini bukan efek propaganda yang dituju pertunjukan itu, tapi biro pemerintah ini telah kehilangan kontak dengan publik dan lambat dalam menyelaraskan dengan opini publik," kata Hou.

Baca Juga: Lirik Sholawat Allahul kaafii rabbunal kaafi, Sholawat yang Lagi Viral di Tik Tok

Dia mengatakan bahwa feminisme di China telah mengalami kemunduran sampai tingkat tertentu dalam beberapa tahun terakhir. Pada 1980-an dan 1990-an retorika resminya adalah "perempuan mengangkat separuh langit".

Tetapi karena pertumbuhan ekonomi China telah melambat dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah lebih fokus pada nilai-nilai tradisional, dan menekankan perlunya perempuan berorientasi pada keluarga dengan harapan dapat meningkatkan pertumbuhan penduduk.

“Tapi para wanita hari ini memiliki nilai masing-masing,” kata Hou. “Kami dapat melihat dunia yang lebih luas dan kami tidak akan puas dengan menjadi wanita tradisional yang tinggal di rumah. Karena begitu banyak wanita menentang pertunjukan kita bisa melihat betapa ketinggalan zaman nilai-nilai tradisional dan terbelakang itu."**

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x