Azerbaijan-Armenia Saling Tuduh, Konfilk Kian Panas walau Rusia dan AS Desak Penghentian Perang

- 30 September 2020, 10:20 WIB
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia [Handout / Kementerian Pertahanan Azerbaijan / AFP]
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan tetapi dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia [Handout / Kementerian Pertahanan Azerbaijan / AFP] /

Setelah diskusi tertutup pada hari Selasa, 15 anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa "menyatakan keprihatinan" tentang bentrokan itu, mengutuk penggunaan kekuatan dan mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk segera menghentikan pertempuran.

Lebih lanjut memicu ketegangan antara dua bekas republik Soviet, Armenia mengatakan sebuah jet tempur F-16 Turki telah menembak jatuh salah satu pesawat tempurnya di atas wilayah udara Armenia, menewaskan pilotnya.

Ini tidak memberikan bukti insiden tersebut. Turki membantah klaim tersebut.

"Armenia harus mundur dari wilayah di bawah pendudukannya daripada menggunakan trik propaganda murahan," kata asisten pers utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Fahrettin Altun.

Awal pekan ini, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran untuk mendukung pasukan Azerbaijan di wilayah etnis Armenia.

Baca Juga: Kasus Kehamilan Meningkat Selama Covid-19, Bolehkah Pasien Positif Konsumsi Pil KB?

Banding Putin

Keturunan apa pun dalam perang habis-habisan dapat mengancam tidak hanya menyeret Turki, tetapi Rusia. Moskow memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia, tetapi juga menikmati hubungan dekat dengan Azerbaijan.

Kremlin mengatakan Presiden Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan untuk kedua kalinya sejak dimulainya krisis dan mengatakan semua pihak harus mengambil tindakan untuk mengurangi eskalasi. Itu belum mempublikasikan kontak apa pun antara Putin dan Aliyev.

Moskow terus-menerus melakukan kontak dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan, dan setiap pembicaraan tentang memberikan dukungan militer untuk pihak lawan hanya akan menambah bahan bakar ke dalam api, katanya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x