Pertarungan Trump vs Biden, Seorang Profesor Ilmu Politik Katakan Itu Mengerikan

- 1 Oktober 2020, 09:23 WIB
Tangkapan layar saat Donald Trump dan Joe Biden tampil dalam debat calon Presiden AS: Joe Biden ungkapkan sulit berbicara dengan adanya Donald Trump saat Debat I Capres karena dia terus menyela omongannya saat berbicara.
Tangkapan layar saat Donald Trump dan Joe Biden tampil dalam debat calon Presiden AS: Joe Biden ungkapkan sulit berbicara dengan adanya Donald Trump saat Debat I Capres karena dia terus menyela omongannya saat berbicara. /Youtube

Biden memimpin Trump dalam pemungutan suara nasional dengan selisih yang signifikan dan dia memimpin atau bersaing dengan Trump di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran utama yang diperlukan untuk memenangkan Electoral College AS yang menentukan.

Secara nasional, Biden memimpin Trump dengan 10 poin persentase di antara kemungkinan pemilih dalam survei ABC News atau Washington Post yang dirilis pada 27 September.

Jajak pendapat Universitas Quinnipiac yang dirilis pada 23 September juga menunjukkan Biden unggul 10 poin atas Trump, konsisten dengan jajak pendapat sebelumnya pada Agustus. Sebelum debat, analis memperkirakan Trump akan melakukan serangan.

Biasanya dalam politik Amerika, presiden petahana datang ke dalam debat yang memimpin penantang mereka "dan mencoba untuk tidak melakukan apa pun yang mengganggu lintasan persaingan", kata Robert Yoon, seorang dosen politik dan jurnalisme di Universitas Michigan.

Baca Juga: Permudah Masyarakat, Berikut 4 Lokasi Layanan Perpanjangan SIM Keliling di Jakarta, Cek Lokasinya!

Tahun ini, dinamika itu terbalik dengan Biden yang memimpin dan Trump harus melakukan sesuatu untuk membentuk kembali kontes tersebut. Yoon mengharapkan Trump untuk "memainkan peran agresor".

"Trump jelas memiliki strategi untuk menunjukkan bahwa dia adalah seorang pejuang dan tidak akan membiarkan serangan terhadapnya tidak tertandingi," kata Yoon.

Tapi, "Saya tidak benar-benar merasa penampilan debatnya melakukan apa pun untuk memenangkan hati orang yang ragu-ragu ... seperti wanita pinggiran kota," kata Yoon.

Biden terkadang mencoba mengabaikan Trump dan berbicara langsung dengan para pemilih, kata Yoon. Tujuan Biden adalah untuk menunjukkan bahwa dia tidak rendah energi dan juga menghindari kehilangan kesabaran. Dia hanya berhasil sebagian."Dia jadi bingung lebih awal dan menyuruh Trump untuk tutup mulut," kata Yoon.

Secara keseluruhan, Yoon menyebutnya sebagai "titik terendah dalam politik Amerika".

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x