Network
MANTRA SUKABUMI - Negara-negara Uni Eropa harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap kemungkinan wabah flu burung di antara burung liar dan domestik, kata Uni Eropa pada Rabu, 30 September.
Penyakit ini sangat menular untuk burung, tetapi risiko penularan pada manusia dianggap rendah, kata badan kesehatan dan makanan UE dalam sebuah laporan yang diterbitkan ketika benua itu memerangi lonjakan baru infeksi COVID-19.
Dikutip Mantrasukabumi.com dari CNA pada Kamis, 1 Oktober 2020 dalam laporan tersebut dikatakan bahwa egara-negara Uni Eropa didesak untuk meningkatkan pengawasan dan langkah-langkah keamanan hayati untuk mencegah kemungkinan wabah baru flu burung tahun ini.
Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat
Baca Juga: Ajak Kaum Buruh Tolak Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Poyuono : Kaum Buruh Rugi Karena PSBB
Peringatan itu menyusul wabah selama beberapa bulan terakhir di antara burung liar dan domestik di Rusia barat dan Kazakhstan.
Wabah menerang unggas tersebut, berada pada rute migrasi musim gugur untuk burung air liar yang menuju ke Eropa.
Penularan ke manusia jarang terjadi, tetapi pernah terjadi di masa lalu dan dapat menyebabkan kematian.
Selain itu, dalam laporan itu juga disebutkan risiko penularan virus flu burung ke masyarakat umum di Eropa masih sangat rendah.
