Baca Juga: Pertarungan Trump vs Biden, Seorang Profesor Ilmu Politik Katakan Itu Mengerikan
Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya
Kandidat untuk peran putra mahkota yang baru dikosongkan termasuk putra Sheikh Sabah dan mantan wakil perdana menteri, Nasser Sabah al-Ahmed al-Sabah, seorang kelas berat politik Kuwait.
"Sheikh Nawaf al-Ahmed harus dipandang lebih sebagai juru kunci daripada sebagai pemimpin baru yang menentukan," kata Cinzia Bianco, seorang peneliti di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Namun, di balik layar, pangeran yang lebih muda kemungkinan akan terus bersaing untuk menggantikannya.**