Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya
Baca Juga: Ditanya Tarif Promo Endorse, Ade Londok ‘Odading’: Jadi Sekitar 15 sampai 20 juta lah
Sebagai bagian dari upaya untuk memulai kembali negosiasi denuklirisasi, Moon menyerukan upaya internasional untuk menyatakan secara resmi mengakhiri Perang Korea 1950-53 dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pekan lalu.
Presiden Korea Selatan bersikeras bahwa langkah tersebut akan memberikan jaminan keamanan yang telah lama dicari Pyongyang.
Selasa pagi, bagaimanapun, duta besar Korea Utara untuk badan dunia, Kim Song, mengatakan negaranya tidak akan "menjual" martabatnya untuk apa yang dia sebut sebagai "transformasi brilian" dari ekonominya.
Diplomat Korea Utara itu juga mengklaim negaranya telah memperoleh "jaminan keamanan yang dapat diandalkan" berdasarkan kekuatan absolut.
Baca Juga: Debat I Capres AS: Terungkap, Joe Biden Sudah Terbiasa Mengucap Insya Allah
Baca Juga: Debat Capres AS Kacau, Harga Emas Turun Setelah Dorong Investor ke Dollar
Pyongyang, menyatakan telah menyempurnakan kemampuan nuklir dan rudal jarak jauhnya pada akhir 2017.
Ketika melakukan uji coba nuklir keenam dan terakhir, diikuti dengan serangkaian peluncuran rudal balistik antarbenua.**