Network
MANTRA SUKABUMI - Nama Vanuatu kini sedang menjadi pembicaraan publik, khususnya warga Indonesia.
Hal itu setelah Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman menuding Indonesia melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) masyarakat Papua di forum internasional PBB.
Hal tersebut mendapat tanggapan dari Diplomat Indonesia, Silvany Austin Pasaribu yang menyebut tuduhan Vanuatu tersebut tidak berdasar.
Baca Juga: Mengagumkan, Diplomat Cantik Silvany Austin Tampar Tuduhan Perdana Menteri Vanuatu
Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat
"Memalukan negara yang satu ini (Vanuatu) terus memiliki obsesi yang berlebihan dan tidak sehat mengenai bagaimana Indonesia seharusnya bertindak atau mengatur dirinya sendiri," ujar diplomat muda Silvany Austin Pasaribu dalam rilis PJTRI.
Vanuatu telah memanfaatkan SMU PBB kedua kalinya, untuk mengkritik Pemerintah Indonesia atas tindakan yang disebut telah melanggar HAM warga Papua Barat. Vanuatu juga melakukan hal serupa dalam SMU PBB ke-74 tahun lalu.
Namun sebesar apa sebenarnya negara yang terus menerus menyuarakan persoalan HAM di Indonesia, khusunya Papua ini.
Dikutip dari data worldometer, faktanya Vanuatu memang kecil. Republik Vanuatu merupakan negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan.
Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD Tantang Perdana Menteri Vanuatu Lakukan Penyelidikan
Negara "seujung kuku" ini terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon. Mereka hanya memiliki luas area 12.189 kilometer persegi.
Populasi 272.459 diperkirkan tahun ini berjumlah 307.815 orang yang sebagain besar berasal dari Melanesia, satu rumpun dengan orang-orang Papua di Indonesia, Aborigin di Australia, sebagian warga Timor Leste dan Papua Nugini, serta masyarakat asli negara-negara di kawasan Pasifik Selatan lainnya seperti Fiji, Kepulauan Solomon, Kaledonia Baru, hingga Samoa.**
