Perang Azerbaijan- Armenia Kian Mencekam, Kota-kota Hancur Luluh Lantak Korban Terus Berjatuhan

- 5 Oktober 2020, 22:10 WIB
Buntut dari penembakan baru-baru ini selama pertempuran yang sedang berlangsung antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di kota utama wilayah yang disengketakan, Stepanakert [Karo Sahakyan / AFP via Pemerintah Armenia]
Buntut dari penembakan baru-baru ini selama pertempuran yang sedang berlangsung antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di kota utama wilayah yang disengketakan, Stepanakert [Karo Sahakyan / AFP via Pemerintah Armenia] /KARO SAHAKYAN/AFP

Kementerian pertahanan Azerbaijan mengatakan pasukan Armenia menembaki tiga kotanya Beylagan, Barda, dan Terter setelah menyerang Ganja dan Mingecevir, masing-masing kota terbesar kedua dan keempat di negara itu, pada Minggu.

Hikmet Hajiyev, kepala Departemen Urusan Kebijakan Luar Negeri Azerbaijan, men-tweet bahwa empat rudal balistik Tochka telah diluncurkan di Mingecevir, yang memiliki populasi lebih dari 100.000 dan terletak 100 km (62 mil) dari perbatasan Armenia.

Namun, Shushan Stepanyan, sekretaris pers kementerian pertahanan Armenia, menepis tuduhan Azerbaijan bahwa Armenia menargetkan Mingecevir sebagai palsu.

"Tidak ada api yang dibuka dari Armenia," tweet Stepanyan. Ini adalah kejang putus asa dari pihak Azerbaijan.

Dilaporkan dari Mingecevir, Sinem Koseoglu dari Al Jazeera mengatakan dia menyaksikan tiga rudal jatuh.

Baca Juga: Yuk Coba, Berikut Resep Sayur Nangka Muda yang Bikin Anda Ketagihan

"Dua di antaranya menghantam dekat pembangkit listrik tenaga air," katanya. "Satu lainnya menghantam pusat kota dan yang keempat menghantam dekat [unit] bersalin di mana sebuah bangunan rusak dan dua warga sipil terluka."

Pembangkit listrik tenaga air Mingecevir memasok listrik ke seluruh negeri, dan kota itu juga memiliki reservoir air besar yang menurut Koseoglu akan menjadi target Armenia.

"Jika tandon air terkena, 14 kota Azerbaijan akan tergenang air," katanya.

"Suku Azeri mengatakan bahwa konsep konflik berubah menjadi konflik lain di mana rudal jarak jauh terlibat dan kota-kota yang padat serta tujuan strategis menjadi sasaran, yang akan memiliki hasil bencana yang lebih jika rudal mencapai target mereka," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah