Perang Azerbaijan- Armenia Kian Mencekam, Kota-kota Hancur Luluh Lantak Korban Terus Berjatuhan

- 5 Oktober 2020, 22:10 WIB
Buntut dari penembakan baru-baru ini selama pertempuran yang sedang berlangsung antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di kota utama wilayah yang disengketakan, Stepanakert [Karo Sahakyan / AFP via Pemerintah Armenia]
Buntut dari penembakan baru-baru ini selama pertempuran yang sedang berlangsung antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri, di kota utama wilayah yang disengketakan, Stepanakert [Karo Sahakyan / AFP via Pemerintah Armenia] /KARO SAHAKYAN/AFP

Rusia, yang memiliki basis di Armenia dan juga memasok senjata ke Azerbaijan, telah menyatakan keprihatinannya tentang meningkatnya jumlah korban sipil.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menyerukan gencatan senjata secepat mungkin melalui panggilan telepon dengan mitranya dari Armenia Zohrab Mnatsakanyan pada hari Minggu.
Kanselir Jerman Angela Merkel juga menuntut diakhirinya segera semua pertempuran selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.

Azerbaijan dan Armenia sebelumnya berperang di Nagorno-Karabakh pada akhir 1980-an dan awal 1990-an saat mereka beralih ke negara-negara merdeka di tengah runtuhnya Uni Soviet.
Perang, yang berakhir dengan perjanjian damai yang rapuh pada tahun 1994, diperkirakan telah menewaskan puluhan ribu orang, termasuk lebih dari seribu warga sipil.**

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah