Itu telah mendorong Taiwan untuk memodernisasi militernya sehingga negara itu bisa menjadi "landak", kecil tapi sulit diserang.
Tsai memenangkan pemilihan ulang dengan janji untuk membela China, serta komitmennya terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, kedua nilai yang dia tekankan lagi pada hari Sabtu.
Memperhatikan sengketa kedaulatan di Laut China Selatan, Laut China Timur dan di sepanjang perbatasan India-China, serta pemberlakuan Undang-Undang Keamanan Nasional China di Hong Kong.
Tsai mengatakan "jelas bahwa demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran di Indo-Pacific saat ini menghadapi tantangan serius”, katanya.
Taiwan akan terus menjalin aliansi dengan negara-negara yang berpikiran sama, katanya.“Kami ingin menjadi pendukung kekuatan kebaikan, dan berbagi nilai-nilai progresif dan niat baik kami dengan seluruh dunia”, pungkasnya.**