Diduga Palsukan Dokumen, Polisi Korea Selatan Tangkap Makelar Penerimaan Perguruan Tinggi Top AS

- 15 Oktober 2020, 13:00 WIB
POLISI Korea Selatan.*
POLISI Korea Selatan.* //AFP/Jung Yeon-je


MANTRA SUKABUMI - Sebuah kelompok konsultan perguruan tinggi swasta di Korea Selatan diduga memalsukan dokumen penerimaan siswa.

Pemalsuan dokumen tersebut untuk ditujukan ke universitas ternama di Amerika Serikat selama bertahun-tahun, menurut polisi pada hari Rabu.

Sekelompok empat orang, termasuk seorang perantara penerimaan yang diidentifikasi dengan nama belakangnya Jeong dan Jeffrey Son.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Juga seorang dosen institusi swasta terkenal, telah dipesan oleh Badan Kepolisian Metropolitan Seoul pada hari Selasa.

Dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com, bahwa tim tersebut dituduh memalsukan dokumen pelamar, termasuk rapor, dan menerima uang dalam jumlah besar dari orang tua karena memberikan konsultasi untuk penerimaan siswa di sekolah-sekolah top AS.

Mereka diketahui telah meminta ratusan juta won dari orang tua, berbohong bahwa uang tersebut diperlukan agar anak-anak dapat diterima di bawah program penerimaan berbasis donasi sekolah.

Menurut polisi, orang tua tersebut mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui pemalsuan dokumen tersebut. Para siswa yang terlibat dalam penerimaan yang salah dilaporkan dikeluarkan dari sekolah.

Baca Juga: Siap-siap, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Segera Cair, Berikut Jadwal Penyalurannya

Baca Juga: Mahasiswa dan Kelompok Islam Indonesia Bergabung dengan Gerakan Batalkan RUU Cipta Kerja

Dalam kasus terpisah, polisi bulan lalu juga mendakwa sekitar 20 orang tua dan instruktur Tes Bakat Skolastik AS yang diduga ikut campur dalam ujian yang diadakan di Korea Selatan.
Polisi juga menggerebek sebuah sekolah menengah di Yongin, sekitar 50 kilometer selatan Seoul, minggu lalu, karena salah satu anggota fakultas dituduh membocorkan pertanyaan SAT dari 2017 hingga 2020.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah