Korea Selatan Sedang Kekurangan Vaksin Flu, Dokter Sebut Pasien Lanjut Usia Sudah Menyerah

- 16 Oktober 2020, 13:40 WIB
Ilustrasi Bendera Korea Selatan.
Ilustrasi Bendera Korea Selatan. /Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan pada hari Kamis bahwa sekitar 340.000 dosis vaksin flu, akan dijatah untuk program vaksinasi gratis pemerintah.

Angka tersebut menunjukan bahwa, 15 persen dari pasokan yang ditujukan untuk remaja berusia 13-18 tahun, akan dijatah untuk program vaksinasi gratis pemerintah untuk anak-anak di bawah 12 tahun, setelah klinik setempat melaporkan kekurangan.

Dokter perawatan primer Dr. Choi Seung-jun, yang berkantor di Yongsan, pusat kota Seoul, mengatakan ada banyak kebingungan di antara pasien dan juga dokter tentang vaksin flu tahun ini. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama 20 tahun saya berlatih,” katanya.

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

“Vaksin flu habis lebih cepat dari biasanya. Klinik kami telah menggunakan hampir 30 persen dari vaksin yang kami berikan dalam tiga hari, ”katanya. Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari koreaherald.com.

“Ada banyak sekali perubahan jadwal vaksinasi influenza tahun ini sehingga pasien harus beberapa kali ditolak. Beberapa pasien lanjut usia sudah menyerah,” lanjutnya.

Dia menambahkan bahwa banyak pasiennya yang bertanya apakah vaksin itu aman. “Saya tidak berpikir saya dalam posisi untuk menjamin itu. Tetapi kebanyakan efek samping yang tidak diinginkan terjadi segera setelah vaksinasi, ”katanya.

KDCA mengatakan hingga Rabu, 55 orang yang menerima vaksin dengan kontaminan melaporkan mengalami reaksi merugikan seperti ruam kulit, bengkak, demam dan kejang. Apakah ada kaitan dengan vaksinasi belum ditetapkan, badan itu menambahkan.

Baca Juga: Asyik, Ada 7 Bantuan Pemerintah yang Cair Bulan Oktober Ini, Cek Daftarnya Disini

Dalam briefing darurat 9 Oktober, Menteri Keamanan Makanan dan Obat Lee Eui-kyung berkata, "Analisis kami mengungkapkan partikel putih dalam vaksin adalah 0,3 persen minyak silikon dan 99,7 persen antigen protein agregat."

Lee mengatakan "partikel putih" tersebut diyakini sebagai hasil dari reaksi larutan vaksin terhadap jarum suntik tertentu. “Risiko keamanan selain reaksi di tempat suntikan ringan dinilai rendah,” katanya.

Dari lebih dari 4,7 juta vaksin yang dikemas dalam jarum suntik yang menyebabkan pembentukan partikel yang mencurigakan, 615.000 telah ditarik.

Sebuah langkah terlambat yang dilakukan setelah setidaknya 17.784 orang di seluruh negeri telah menerima vaksin yang terkontaminasi. Hal ini membuat jumlah vaksin yang harus dihentikan lebih dari satu juta.

Baca Juga: Siap-siap, BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Segera Cair, Berikut Jadwal Penyalurannya

Bulan lalu, KDCA menangguhkan program vaksinasi flu gratis selama tiga minggu setelah 5,39 juta dosis yang dibeli dengan dana publik terpapar suhu di luar kisaran.

Sementara penyelidikan bersama badan tersebut dengan Kementerian Keamanan Obat menyimpulkan tidak ada masalah keamanan atau potensi dengan vaksin yang terpapar panas, sekitar 480.000 dosis ditarik kembali karena kehati-hatian.

Sejauh ini, 12 pasien telah melaporkan mengalami efek samping yang tidak biasa setelah diberikan vaksin yang tidak dikelola dengan benar.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x