Korea Selatan Selidiki Hubungan Kematian Remaja dengan Vaksin Flu yang Terpapar Panas

- 20 Oktober 2020, 17:45 WIB
Foto menunjukkan vaksin kemasan jarum suntik dengan kontaminan putih (milik Kementerian Keamanan Makanan dan Obat)
Foto menunjukkan vaksin kemasan jarum suntik dengan kontaminan putih (milik Kementerian Keamanan Makanan dan Obat) /./The Korea Herald

Lebih dari 90 persen orang yang menerima vaksin dengan dugaan kontaminan berusia di bawah 19 tahun, menurut Perwakilan Partai Demokrat Korea Jung Choun-sook pada hari Senin.

"Kementerian Keamanan Narkoba menunggu sampai menit terakhir sebelum mereka mengungkapkan kepada publik bahwa ada masalah dengan vaksin, membuat puluhan ribu orang menghadapi risiko vaksin yang bisa dihindari," kata anggota parlemen itu dalam siaran pers.

Kepercayaan publik pada vaksin tampaknya terkikis di Korea, yang umumnya merupakan negara yang divaksinasi dengan sangat baik.

Baca Juga: Amerika Serikat Minta Izin Terkait Pesawat Mata-mata, Indonesia Menolak

Sebuah survei pada 5-6 Oktober yang dilakukan bersama-sama oleh oposisi utama People Power Party Rep. Kantor Jeon Bong-min dan aplikasi seluler Blind menemukan 42,7 persen dari sekitar 5.400 responden mengatakan mereka tidak akan membiarkan anak-anak mereka divaksinasi, yang hampir sebanyak 43 persen yang mengatakan mereka akan melakukannya.

Ahli paru Dr. Park Sung-hoon dari Pusat Medis Universitas Hallym di Anyang, Provinsi Gyeonggi, mengatakan dia telah meyakinkan pasiennya yang merasa tidak yakin.

“Secara teori, keamanan vaksin yang tidak aktif tidak akan dirusak oleh penyimpangan suhu yang singkat,” katanya. "Saya memberi tahu pasien saya yang ragu bahwa rumah sakit kami tidak menggunakan vaksin yang dikatakan bermasalah."

Ahli paru lainnya, Dr. Han Chang-hoon dari Rumah Sakit Ilsan yang dikelola pemerintah memperingatkan agar tidak mengaitkan kejadian buruk yang jarang terjadi dengan keamanan vaksinasi.

“Saya khawatir bahwa insiden yang tidak biasa ini menjadi sensasional dapat merusak kepercayaan orang terhadap vaksin,” katanya. “Sejauh ini, pemerintah belum menemukan masalah yang perlu dikhawatirkan terkait vaksin flu. Manfaat imunisasi hampir selalu lebih besar daripada risiko langka yang terkait dengannya."**

 

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x